Namun, bila seseorang mempercepat (ta’jil) pembayaran zakat di awal Ramadan, kemudian meninggal ketika pertengahan Ramadan, maka harta yang telah dikeluarkan termasuk sedekah.
Pendapat ini sesuai dengan Syekh Rajab Nawawi, Dalil al-Muhtaj ala Syarh al-Minhaj, Juz 1, Halaman 290:
فلو مات المالك أو تلف المال أو بيع لم يقع المعجل زكاة
Artinya:
“Jika orang yang memiliki harta meninggal atau harta yang dizakati rusak atau hartanya dijual (dalam kasus zakat mal), maka benda yang dipercepat atas nama zakat tidak berstatus sebagai zakat” (Syekh Rajab Nawawi, Dalil al-Muhtaj ala Syarh al-Minhaj, Juz 1, Hal. 290).
Maka dari itu, kesimpulannya, bila seseorang meninggal di bulan Ramadan, tidak ada kewajiban untuk membayar zakat.
Namun, apabila sudah menjalankannya ketika masih hidup, maka tetap mendapatkan pahala dengan status bersedekah. Wallahu a’lam.