JABAR EKSPRES – Viralnya soal Tiktoker Bima yang mengkritik pejabat Lampung soal “Alasan Kenapa Lampung Gak Maju” jadi hal yang kini berimbas pada kebobrokan Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo bahwa adanya dugaan korupsi.
Bima mengkritik Provinsi Lampung dalam kontennya yang berjudul “Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-Maju”, ibu bapaknya digemparkan dengan ancaman seram.
Padahal, Bima cuma bebas menyampaikan pendapatnya, kok!
Dalam video tersebut, Bima dengan sindiran sarkasmenya mengkritik kondisi Provinsi Lampung yang memprihatinkan di sektor-sektor seperti infrastruktur, proyek Kota Baru, pendidikan, tata kelola birokrasi, dan pertanian.
Dia menyebut bahwa jalanan rusak di Lampung itu tak kunjung di perbaiki padahal itu adalah aspek yang sangat penting, lalu melihat proyek Kota Baru yang mangkrak dari dulu.
Bima juga menyoroti kondisi pendidikan di Lampung yang masih tak merata. Belum lagi, ketergantungan yang amat besar pada sektor pertanian,
Namun tetap saja tak sanggup menguasai tingkat harga di kalangan masyarakat.
Lucunya kritik tersebut malah direspon dengan Intimidasi dan ancaman kepada orang tuanya, orang tua Bima sempat didatangi oleh pihak kepolisian tempatnya kerja. Ia juga mengatakan aparat turut meminta sejumlah data pribadinya..
“Polisi kan datang ke rumah, minta ijazah gu, yang laporin siapa, yang repot siapa,” ujar Bima di Instagramnya.
Baca Juga: Koin 1000 Kelapa Sawit Untuk Investasi: Mana yang Lebih Menguntungkan, Beli atau Jual?
Kejadian ini membuat netizen geram, yang berpikir bahwa pejabat lampung ini anti kritik. Dan ini bertentangan dengan demokrasi.
Mengutip dari twitter akun @_palungmariana menyebut bahwa Bupati Lampung tersebut keliru dalam merespon keresahan Bima.
“Ia kira, dgn mengintimidasi Bima & keluarga, borok-borok dugaan korupsinya akan tertutupi” ujar akun tersebut
Akun twitter @_palungmariana membeberkan sejumlah data dugaan korupsi yang dilakukan oleh pejabat Lampung.
” SUAP UNILA. Di awal tahun ini, Bupati Lampung Timur ke-7 itu berperkara dgn KPK. Dlm persidangan di PN Tipikor Tanjungkarang tertanggal 26 Jan. 2023 lalu itu ia disebut menyuap Rektor Unila Karomani”
“Lewat Mualimin, dosen kontrak Unila suruhan Karomani, Dawam memberikan Rp 30 jt & sejumlah perabotan yg bila diuangkan senilai Rp 100 jt utk bisa memasukkan bbrp calon mahasiswa ke kampus itu.”