Jabar Ekspres – Merek wadah alat makan asal A.S. Tupperware berada di ambang kebangkrutan karena kinerja keuangannya terus menurun. Hal itu juga membuat saham di Wall Street turun hampir 50%.
Dilansir dari CBS News Kejatuhan Tupperware terjadi setelah pandemi berakhir dan kehidupan kembali normal. Dengan semua orang memasak di rumah dan menimbun bahan makanan selama pandemi, bisnis Tupperware berkembang pesat.
Perusahaan yang berbasis di Orlando bahkan mungkin tidak mampu membayar utangnya. Seperti yang dinyatakan dalam siaran pers mereka.
BACA JUGA: Anti Ribet! Download Game Diner Dash Untuk Windows
Selain itu, Tupperware juga akan menjual beberapa propertinya dan memotong bagian bisnis lainnya sehubungan dengan restrukturisasi perusahaan. Diketahui juga perusahaan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawannya.
“Tupperware telah memulai perjalanan untuk membalikkan operasi kami dan hari ini menandai langkah penting dalam mengatasi posisi modal dan likuiditas kami,” kata Miguel Fernandez selaku CEO Tupperware Brands.
“Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini dan kami mengambil langkah segera untuk mencari dana tambahan dan meningkatkan posisi keuangan kami,” lanjutnya.
BACA JUGA: Sebelum Membeli, Cek Terlebih Dahulu Kekuragan All New Toyota Agya 2023
Perusahaan berusia 77 tahun itu berjuang melawan tekanan dari banyak pesaing. Hal ini membuat Tupperware yang dulunya perusahaan yang tenang dan menyasar anak muda menjadi gonjang-ganjing.
Analis ritel dan CEO Global Data Retail Neil Saunders mengatakan, Tupperware kini berada di ujung tanduk. Mereka mencoba untuk meningkatkan penjualan. Namun karena aset yang rendah, perusahaan saat ini tidak memiliki kapasitas yang besar untuk mengumpulkan dana.