Ditempat yang sama, Wali Kota Bogor Bima Arya mendorong Kadin Kota Bogor untuk memperkuat sinergitas bersama Pemkot Bogor dalam merumuskan dan memetakan sejumlah persoalan yang ada di tengah masyarakat.
“Saya menantang teman-teman Kadin di ujung masa jabatan saya untuk bisa melakukan kolaborasi yang konkret. Saya senang sekali karena direspon oleh pak Ketum dan nanti kita jadwalkan pertemuan untuk menindaklanjuti langkah kerja yang konkret,” singkatnya.
Ketua Kadin Jawa Barat, Cucu Sutara menambahkan, transformasi yang dilakukan Kadin Kota Bogor menjadi kebanggaan bagi Jawa Barat. Ia berpesan, dengan menduduki wajah kantor yang baru Kadin Kota Bogor harus bisa membuktikan prestasinya dengan memperkuat sinergi, berkolaborasi, inklusif dan implementatif.
Sebab, Ia menilai akan banyak tantangan besar yang akan menanti di depan yang menggambarkan sulitnya perekonomian.
“Sehingga diharapkan kekompakan dan kebersamaan yang dibuat Kang Almer harus lebih ditingkatkan karena kunci dari kesulitan usaha adalah bersinergi, kolaborasi yang inklusif atau terbuka. Tentunya implementatif, bukan hanya tentang persoalan atau permasalahan tetapi bagaimana kadin menjadi bagian solusi dari persoalan ekonomi khususnya di Kota Bogor,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Kota Bogor, Almer Faiq Rusydi mengaku terkait output kedepan, pihaknya akan membuktikan bahwa Kadin bisa bermanfaat bagi para pelaku usaha hingga dirasakan manfaatnya oleh pengusaha dan masyarakat di Kota Bogor.
Ia menerangkan, gedung Graha Kadin Kota Bogor berdiri sejak tahun 2013 silam. Kemudian mendapat anggaran hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pun tanahnya hibah dari Pemerintah Kota Bogor pada masa kepemimpinan Wali Kota Bogor Diani Budiarto.
“Jadi bangunan gedung ini sudah mulai dibangun di masa kepemimpinan Kadin oleh Pak Erik Irawan Suganda. Adapun Perubahan gedung ini mulai dari basemen, lobby, selasar lantai satu diisi ruangan-ruangan wakil ketua, bidang-bidang dan sebagainya. Bahkan ada auditorium yang di beri nama M. Arsjad Rasjid P.M selaku Ketua Kadin Indonesia, serta terdapat ruangan ALB (Anggota Luar Biasa) seperti PHRI, ASITA dan IWAPI hingga rooftop sebagai fasilitas ruang terbuka untuk menyelenggarakan sejumlah kegiatan,” pungkasnya.*(YUD)