JABAR EKSPRES – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, Pemerintah Kota Bandung berupaya menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, untuk menstabilkan harga tersebut, pihaknya melaksanakan program pasar murah mulai dari 4 sampai 10 April 2023.
”Kita ingin meringankan harga komoditas. Selain Pemkot, banyak juga komunitas dan pihak lain yang tetap menyelenggarakan pasar murah,” kata Yana, Minggu (9/4).
Dia mengaku, bakal berusaha menstabilkan dan mengendalikan harga. Selain dengan cara menggelar pasar murah juga melakukan pemantauan ke pasar-pasar.
“Intinya ini upaya kita untuk menekan angka inflasi di Kota Bandung. Harga menjadi lebih murah, daya beli meningkat,” jelasnya.
Yana menilai, dengan upaya menstabilkan harga komoditas, maka dampak positifnya bisa berpotensi menurunkan angka inflasi di Kota Bandung.
Orang nomor satu di Kota Bandung itu mengimbau, supaya masyarakat membeli kebutuhan seperlunya dan tidak perlu berlebihan.
Dia pun memastikan jika pasokan bahan pokok di Kota Bandung relatif aman terkendali. Meski memang saat hari besar keagamaan, cenderung ada kenaikan harga beberapa komoditas tertentu.
“Maka dari itu kita lakukan operasi pasar dan pasar murah,” tambahnya.
Diketahui, harga komoditas yang didistribusikan Pemkot Bandung bisa tergolong murah daripada di pasaran, sebab penyelenggara membeli langsung ke produsen, sehingga harga jualnya pun akan relatif murah.
“Meski pasar murah segera berakhir, Pemkot Bandung tetap akan memantau pasar-pasar,” ucapnya.
Yana menyampaikan, pemantauan dilakukan guna memastikan, tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan momentum hari besar untuk menaikkan harga jualnya.
“Padahal sebetulnya kalau teori ekonomi itu supply and demand. Sedangkan ini pasokannya aman. Permintaannya juga biasa saja,” paparnya.
“Ini hanya lebih ke efek psikologis hari besar keagamaan. Ini juga pedagang atau grosir jangan menahan barang,” pungkas Yana. (bas)
