Sempat Sepi di Awal Ramadan, Ngabosman Kini Jadi Pilihan Ngabuburit di Bandung

JABAR EKSPRES  – Ngabandros di Bulan Ramadhan (Ngabosman) merupakan program yang dirancang oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung, dalam memfasiltasi warga menghabiskan waktu menjelang buka puasa.

Kepala BLUD UPT Angkutan Kota Bandung, Yudhiana menuturkan, meski sempat sepi peminat diawal bulan ramadan, Ngabosman banyak diminati oleh masyarakat di berbagai wilayah kecamatan.

“Permintaannya bagus, tapi peminatnya kurang. Tapi secara umum ini bagus, karena kalau kita bandingkan dengan tahun kemarin, yang pertama kali diluncurkan, ini sudah banyak sekali permintaan di kecamatan” ujar Yudhiana kepada Jabar Ekspres, 7 April 2023.

Kenaikan ini terlihat dari sebagian daerah, yang kembali meminta program ini diadakan. Padahal pada pelaksanannya, setiap kecamatan hanya diberikan satu kali jatah, untuk kegiatan ngabosman ini.

“Satu hari cuman satu kecamatan. dibeberapa kecamatan ada yang minta di ulang, tapi ada juga yang memang peminatnya kurang juga” katanya.

“Untuk kenaikan mungkin bisa lebih dari 40 persen, dibanding dengan awal pada saat bulan ramadhan” tambahnya.

Kecamatan Arcamanik, menjadi salah satu wilayah yang memiliki peminat paling banyak terkait ngabosman. Yudhiana menjelaskan, dalam sekali perjalanan minimal harus dinaiki oleh 15 orang. Hal ini tentunya berkaitan dengan biaya operasional.

“Ini agar operasional kita bisa terus berjalan,  karena idealnya kita harus membiayai dari segi supir, pemandu, perawatan bus, dan juga BBM” jelasnya.

Selain itu, Yudhiana menerangkan, program ini diperuntukan untuk menambah pemasukan dari kegiatan boseh dan wisata bandros. Yang pada saat bulan ramadhan, mengalami penurunan.

“Boseh dan bandros mengalami penurunan. Nah justru program ngabosmen ini untuk mendongkrak juga, karena melihat beberapa tahun kebelakang bandros dan boseh ini selalu menurun pada bulan ramadhan,  begitu juga untuk TMB” terangnya

Dirinya berharap, masyarakat bisa terus memilih ngabosman, dalam kegiatan menghabiskan waktu menjelang berbuka puasa. Hal ini agar, program ngabosman bisa berkelanjutan.

“Harapannya masyarakat bisa lebih banyak menggunakan bandros dan boseh untuk ngabuburit” harapnya.

“karena memang semakin kesini semakin banyak dibanding di awal bulan ramadhan. Penggunaan bandros semakin baik dan semakin bagus” tandasnya. (Mg1)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan