JABAR EKSPRES – Terdapat beberapa amalan sunah yang bisa kamu amalkan di bulan suci ramadhan ini untuk menunjang ibadah kamu saat berpuasa.
Berikut akan segera di bahas mengenai amalan sunah di bulan suci ramadhan, simak terus artikel ini sampai akhir untuk mengetahuinya.
Di bawah ini amalan sunah yang dapat menunjang ibadan puasa kamu di bulan ramadhan berdasarkan kibat Fiqih Islam.
Berikut amalan-amalan sunah di bulan suci ramadhan:
- Memberi atau menyiapkan makan berbuka bagi orang yang berpuasa
Berikut hadis mengenai menyiapkan untuk berbuka tersebut.
“Barangsiapa memberi atau menyiapkan makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa, maka ia senantiasa mendapat ganjaran sebanyak ganjaran orang yang berpuasa itu, tidak dikurangi sedikitpun.” (HR Tirmidzi).
Baca Juga: Doa Ziarah Kubur Menjelang Bulan Ramadhan!
- Melakukan banyak sedekah
Terdapat hadis yang berkaitan dnegan melakukan banyak sedekah.
Dari Anas, “Orang-orang bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kapankah waktu sedekah yang lebih baik? Beliau menjawab, “Sedekah yang paling baik yaitu sedekah pada bulan Ramadhan.” (HR Tirmidzi).
Amalan lain di bulan ramadhan diantaranya:
- Banyak mempelajadi dan membaca Al-Qur’an
Berikut hadis yang berkaitan dnegan amalan tersebut di bulan suci ramadhan.
Dari Ibnu Abbas, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling lembut terlebih pada saat bulan suci Ramadhan ketika malaikat Jibril menemuinya. Adalah Jibril menemuinya setiap malam di saat bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah SAW orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus.” (HR Bukhari).
Baca Juga: Doa Berpuasa di Bulan Ramadhan, Yang di Mulai Dari Niat!
- Salat tarawih di bulan ramadhan
Terdapat bahasan mengenai salat tarawih tersebut, berikut hadisnya.
Dari Jabir bin ‘Abdillah, “Rasulullah SAW pernah salat bersama kami di bulan Ramadhan sebanyak 8 raka’at kemudian beliau berwitir. Pada malam selanjutnya, kami pun berkumpul di masjid sambil berharap beliau akan keluar. Kami terus menunggu beliau di situ hingga waktu fajar. Lalu kami menemui beliau dan bertanya, “Ya Rasulallah, sesungguhnya kami menunggumu tadi malam, berharap engkau akan shalat bersama kami.” Beliau menjawab, “Sesungguhnya aku khawatir jika akhirnya shalat itu menjadi wajib bagi kalian.” (HR Ath-Thabrani, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah).