JABAREKSPRES.COM, BOGOR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mencatat ada 256 kasus penyakit campak pada anak yang terjadi di tahun 2022 lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Mike Kaltarina, menyampaikan, kasus ratusan penyakit campak ini tersebar sebanyak 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor, namun tidak ditemukan kematian pada kasus tersebut.
“Rata-rata kasus penyakit campak di tahun 2022 lalu karena mereka memang belum vaksin Measles Rubella (MR),”kata Mike kepada media, Minggu (29/1).
Vaksin Measles Rubella pada tahun lalu sempat mengalami penurunan dikarenakan fokus terhadap penanganan Covid-19.
“Dari jumlah tersebut adalah data satu tahun secara akumulasi, dan pada setiap kasusnya tidak ada kaitan secara epidemiologis. “Itu data satu tahun secara global,” tambahnya.
Pemkab Bogor melalui Dinas Kesehatan akan melakukan Imunisasi kembali dijalankan melalui Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dengan target 400 ribu anak di Kabupaten Bogor.
“Alhamdulilah cakupannya 95,11 persen,” tukasnya.
Sementara, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Agus Fauzi mengungkapkan, kasus Campak tahun 2023 tidak ditemukan lagi di seluruh wilayah Kabupaten Bogor.
“Alhamdulilah kasus campak sudah kita temukan lagi, semua kita bisa atasi melalui optimalisasi pemberian imunisasi campak terhadap Balita dan anak usia 9-59 bulan. Bahkan dari target 90% kita sudah bisa melampaui target sebesar 95% atau dari 1 juta Balita sebanyak 950 ribu anak sudah mendapatkan imunisasi campak,”ucapnya.
Lebih lanjut, Agus Fauzi menambahkan, penyakit campak dapat menyerang semua usia, untuk itu dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat, selain aktif memberikan imunisasi lengkap terhadap Balita dan anak, juga diminta untuk senantiasa menjaga asupan gizi anak dengan baik.
“Kami meminta kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan imunitas dengan cara pola hidup sehat dan bersih serta rajin melakukan olahraga. Kita tidak perlu panik dan khawatir bahwa penyakit campak bisa diatasi dengan cara imunisasi dan peningkatan daya tahan tubuh dengan gizi yang seimbang,” pungkasnya (SFR)