“Selain sangat terbantu masalah biaya yang dijamin oleh BPJS Kesehatan, kini akses pelayanan kesehatan makin mudah dan pasti khususnya bagi penyintas gagal ginjal kronis seperti saya. Pelayanan makin dipermudah dengan adanya fingerprint, jadi saya langsung ke poli hemodialisis dan tidak perlu lagi bolak-balik ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk memperpanjang surat rujukan,” jelas Yosep.
Baca Juga: Program JKN Perlindungan Terbaik untuk Biaya Kesehatan Keluarga
Simplifikasi hemodialisis melalui penggunaan sidik jari atau fingerprint pasien gagal ginjal merupakan salah satu inovasi BPJS Kesehatan dalam mempermudah akses pelayanan kesehatan. Cukup dengan menggunakan fingerprint yang sebelumnya telah direkam di poli hemodialisis, pasien dapat langsung dilayani tanpa harus mengantre dibagian pendaftaran. Selain itu, pasien hemodialisis tidak perlu lagi kembali ke FKTP untuk memperpanjang rujukan setiap tiga bulan sekali.
“Belum lagi saat ini saya sudah tidak bisa berjalan karena kaki kanan patah. Setiap jadwal cuci darah, perginya dijemput dan pulangnya diantar menggunakan mobil ambulans RS Advent Bandung. Mungkin karena saya adalah pasien lama, sudah lebih dari delapan tahun menjalani cuci darah di sini,” ujarnya.
Yosep sangat bersyukur saat ini ia tak perlu pusing biaya dan transportasi untuk menjalani terapi cuci darah. Menilik sedikit ke belakang, selama tiga tahun pengobatan selama kurun 2010-2013, ia sudah mengeluarkan biaya yang tak sedikit, hingga harus menjual rumahnya. Yosep tak dapat membayangkan kalau harus menggunakan biaya sendiri selama bertahun-tahun berikutnya.
“Dengan adanya Program JKN, saya bersyukur dan terbantu sekali. Menurut saya, setiap masyarakat harus menjadi peserta JKN karena sangat banyak manfaatnya. Kalau sudah sakit kronis seperti saya dan membutuhkan pengobatan rutin, biayanya pasti sangat mahal. Dengan JKN, masyarakat bisa berobat tanpa pusing memikirkan biaya,” kata Yosep. (BS/rm)