JABAR EKSPRES – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bakal membuka kembali wisata pendakian Gunung Rinjani per 1 April 2023. Hal ini menimbang dengan cuaca yang semakin membaik sehingga memungkinkan untuk melakukan pendakian di Kawasan tersebut.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Dedy Asriady mengatakan bahwa destinasi wisata alam pendakian Gunung Rinjani yang sebelumnya ditutup bakal kembali dibuka pada 1 April 2023, dilansir dari ANTARA.
Sebelumnya, KLHK menutup akses pendakian Gunung Rinjani per tanggal 1 Januari hingga 31 Maret 2023 dengan alasan cuaca ekstrem sehingga bakal membahayakan dan tidak aman bagi pendaki. Selain itu, tujuan penutupan ini juga untuk menjaga ekosistem lingkungan di sana tetap terjaga.
Baca juga: Siapa Bilang Indonesia Ga Ada Padang Pasir, Ini Buktinya!
Dedy Asriadi mengatakan bahwa jalur pendakian yang bakal dibuka untuk Taman Nasional Gunung Rinjani adalah di Lombok Tengah (Air Berik), Lombok Timur (Sembalun, Tetebatu, dan Timbanuh), dan Lombok Utara (Senaru dan Torean).
Calon pendaki dapat melakukan registrasi secara daring pendakian melalui aplikasi eRinjani mulai dari 27 Maret 2023. Registrasi kunjungan wisata alam pendakian Gunung Rinjani dapat dilakukan pada pukul 05.00 sampai 20.00 WITA (04.00 sampai 19.00 WIB).
Pembukaan Wisata Non-Pendakian Baru
Selain wisata alam pendakian, pihak KLHK juga bakal membuka kembali dua tujuan wisata alam non-pendakian yang sebelumnya juga ditutup karena cuaca ekstrem.
Air Terjun Tiu Ngumbak yang berada di Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara merupakan lokasi wisata alam non-pendakian yang baru.
Baca juga: Paniisan Cippo, Pemandian Alam Non Kaporit Di Kota Bandung
Kuota pengunjung di Taman Nasional Gunung Rinjani ini bakal diberlakukan 100 persen mengacu pada kuota kunjungan normal. Untuk durasi pendakian dapat dilakukan selama empat hari tiga malam.
Menurut data BTNGR, pendaki gunung ini sebanyak 55.348 orang periode Maret hingga Desember 2022. Rinciannya adalah sebanyak 45.390 pendaki lokal dan 9.958 pendaki mancanegara.
Jumlah ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya seiring dengan terkenalnya salah satu gunung tertinggi di Indonesia ini sebagai destinasi pendakian. (*)
Baca juga: Tips Agar Mendaki Gunung Aman Dan Nyaman