Hariyadi memaparkan, jika ada warga yang memiliki kondisi gigi kurang baik, maka baiknya segera periksakan ke dokter gigi.
“Karena kondisi gigi yang memiliki karies atau lubang gigi, bisa menjadi salah satu penyebab asalnya aroma tak sedap dari mulut. Harus diperhatikan perawatannya,” kata Hariyadi.
Menurutnya, kondisi gigi yang kurang prima alias berlubang, dapat jadi faktor timbulnya aroma tidak sedap dari mulut khususnya berpuasa Ramadan. Oleh sebab itu, dia menilai agar menjaga gigi tak sebatas menyikatnya saja.
Hariyadi menuturkan, selain menyikat gigi baiknya juga bisa menggunakan obat kumur antiseptik. Tapi sebaiknya pilih obat kumur dengan kadar antiseptik yang cukup untuk menjaga kebersihan.
“Contohnya seperti obat kumur Betadine. Ini kadar antiseptiknya sesuai dengan kebutuhan,” tuturnya.
Kendati demikian, terlalu sering menggunakan obat kumur antiseptik pun tidak disarankan. Sebab di dalam mulut kita ada kuman normal yang berfungsi untuk mekanisme pertahanan tubuh.
Selain faktor gigi, menjaga kesehatan mulut dengan pembersih lidah, ternyata bisa menjadi salah satu upaya pencegahan bau mulut selama berpuasa Ramadan.
“Pakai pembersih lidah juga bisa. Tapi, kadang-kadang kita ingin sampai bersih, jadi agak terlalu masuk, malah terangsang untuk muntah. Nanti khawatir jadi batal,” imbuhnya.
“Di bulan Ramadan ini warga Bandung sebaiknya membersihkan gigi dengan baik dan benar, membersihkan lidah juga penting, dan berkumur dengan antiseptik. Tak lupa perbanyak konsumsi sayur dan buah,” pungkas Hariyadi. (bas)