JABAR EKSPRES – Padang pasir merupakan wilayah luas yang hanya berisikan pasir sejauh mata memandang. Wilayah seperti ini banyaknya di wilayah yang memiliki iklim panas nan gersang.
Namun, siapa bilang jika di Indonesia tidak ada padang pasir layaknya luar negeri. Wilayah Indonesia berikut ternyata memiliki padang pasir yang tak kalah dari luar negeri punya. Berikut ulasannya.
Gumuk Pasir Rantebua Sumalu
Gumuk Pasir Rantebua Sumalu ini terletak di kecamatan Rantebua, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk mencapai lokasi ini, memerlukan sekitar 45 menit atau 30 KM perjalanan darat dari Rantepao, Toraja Utara.
Bukit Pa’buyan dan Gumuk Pasir Toraja merupakan nama lain dari wilayah ini. Wisatawan dapat melihat matahari terbit dan terbenam dari puncak padang pasir. Selain itu, wisatawan juga dapat berseluncur dari puncak gumuk pasir tersebut.
Baca juga: Paniisan Cippo, Pemandian Alam Non Kaporit Di Kota Bandung
Gumuk Pasir Parangkusumo
Gumuk Pasir Parangkusumo terletak di Jalan Pantai Parangkusumo, Grogol 10, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya sekitar 30 KM atau 60 menit perjlanan dari kota Yogyakarta.
Di sini, wisatawan bisa berselancar di atas pasir atau sandboarding dan menikmati matahari terbenam yang merupakan spot foto favorit.
Gumuk Pasir Parangkusumo merupakan fenomena unik dan langka karena Yogyakarta merupakan iklim tropika basah.
Gumuk Pasir Oetune
Gumuk Pasir Oetune berada di Desa Taufanu, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Lokasi ini berjarak 3 jam atau 115 KM dari Kota Kupang.
Padang pasir ini sangat unik karena berlatarkan laut, deretan pohon lontar, dan cemara laut. Selain itu, pasir di sini lebih halus daripada biasanya.
Baca juga: 3 Alasan Orang Enggan Berwisata Ke Kota Bandung
Gumuk Pasir Telaga Biru
Padang pasir satu ini terletak di Desa Busung, Kecamatan Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Lokasi ini merupakan bekas area tambang bauksit.
Setelah tambang tersebut ditutup pada tahun 2013, tempat ini menjadi lokasi wisata dengan luas 6 ribu hektar dan dikelola oleh swadaya masyarakat. Di tengah gumuk pasir ini terdapat sungai mangrove dan telaga air jernih berwarna biru muda.