JABAR EKSPRES – Sambut Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Rabu (22/3), ratusan umat Hindu berbalut pakaian adat Bali, melangsungkan Puncak Tawur Agung Kesanga di Pura Agung Wira Loka Natha, Kota Cimahi.
Kemeriahan dan ramainya umat yang datang ke pura tertua di Jawa Barat itu hadir kembali usai pandemi COVID-19 yang sempat membuat ritual dan peribadatan di Pura Wira Loka Natha digelar sesederhana mungkin.
Sebelum menggelar Puncak Tawur Agung Kesanga, sebelumnya umat Hindu di Kota Cimahi terlebih dulu melaksanakan ritual Melasti di lingkungan Pura Agung Wira Loka Natha.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Cimahi I Nyoman Sukadana menjelaskan, Ritual Melasti bertujuan untuk membersihkan segala sesuatu yang dimiliki terutama benda-benda yang disakralkan. Benda-benda tersebut dibawa dan dibersihkan di laut, danau, atau sumber mata air.
”Hari ini kami menggelar Puncak Tawur Agung Kesanga. Tapi hari Minggu kemarin kami melaksanakan dulu Melasti di lingkungan pura. Kan tujuannya membersihkan jagat, termasuk diri kita sendiri,” jelas I Nyoman Sukadana saat ditemui di Pura Agung Wira Loka Natha, Selasa (21/3) sore.
Sedangkan untuk prosesi apa saja yang digelar dalam Ritual Tawur Agung Kesanga atau Pangrupukan sebagai upacara yang dipersembahkan kepada bhuta kala, I Nyoman Sukadana menyebutkan salah satunya adalah Pangrupukan yang juga disebut sebagai upacara korban (mecaru) yang berfungsi menjaga keseimbangan alam semesta maupun diri manusia dari gangguan Bhuta Kala dengan menyediakan sesajen.
”Jadi ini Tawur Kesanga bisa dimaknai untuk upacata Bhuta Kala. Bagaimana kita bersinergi dengan alam. Jadi selama setahun ini menikmati apa yang alam beri. Tapi bagaimana kita memurnikan lagi apa yang telah alam berikan pada kita, dan Tawur Kesanga adalah ritualnya,” ucapnya.
Puncak Tawur Agung Kesanga sendiri dimulai pukul 18.30 WIB, yang kemudian dilanjutkan dengan ritual Upakara.
”Kalau Tawur Agung Kesanga nantinya ada ritual Upakara, ya semacam kegiatan spiritual nantinya,” ujarnya.
Setelah melaksanakan rangkaian Tawur Agung Kesanga, kata I Nyoman Sukadana, seluruh umat Hindu akan melakukan empat hal yang wajib dijalani selama proses Nyepi.