’Keberadaan Komite sekolah juga bisa dimanfaatkan untuk menjembatani komunikasi para orangtua dan pihak sekolah,’’ujarnya.
Selain itu, pihak sekolah juga harus mengintensifkan kembali keberadaan guru bimbingan konseling. Sebab, peran guru BK ini akan dapat menganalisa para siswa jika ditemukan masalah. Baik dalam capaian pembelajaran maupun permasalah dalam keluarga siswa itu sendiri.
‘’Jadi peran masyarakat ataupun orang tua sangat diperlukan,” ungkapnya.
Disinggung soal program pembinaan karekter seperti Jabar Masagi, Umi menekankan, bahwa program tersebut harus digencarkan kembali. Sehinbgga tidak terjadi seperti di Sekolah yang ada di SMAN 1 Lembang itu.
Menurutnya, program Jabar Masagi harus memiliki target yang jelas dan output yang terukur. Sehingga program jabar masagi bukan hanya sebagai slogan saja.
‘’Jadi lebih harus dimasifkan lagi. Guru-gurunya di target. Sehingga kompetisi emplementasi dari Jabar masagi ini sangat terasa jadi jangan cuman sebatas imbauan saja,” imbuhannya. (san/yan)