Satu Tahun Diresmikan Bangunan Cidurian Waterfront di Bantaran Sungai Rusak!

JABAREKSPRES – Ruang publik Cidurian Waterfront yang baru diresmikan satu tahun lalu, saat ini kondisinya sangat memprihatinkan.

Ruang publik yang dibangun oleh Pemerintah Kota Bandung itu, kondisinya sudah banyak yang rusak pada beberapa bagian bangunan.

Cidurian Waterfront sendiri berada di Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani. Bangunan miniatur tersebut dibuat khusus sebagai sarana ruang publik masyarakat.

Semenjak di resmikan, banyak masyarakat yang memanfaatkan Cidurian Waterfront untuk melakukan Swafoto.

Meski tidak begitu banyak, deretan miniatur bangunan itu terlihat sangat unik. Terlebih, keberadaan bangunan ini berada di bantaran Sungai Cidurian.

Artisitektur minimalis bergaya Eropa. Miniatur bangunan tersebut sangat menarik untuk dijadikan sarana rekreasi bagi warga Kota Bandung.

Jajaran pohon rindang yang berada di tepi sungai, sering menjadi favorit warga untuk sekedar menghirup udara segar atau melakukan aktivitas berolahraga.

Foto dari udara Alirab Sungai Cidurian udara bersama bangunan miniatur Waterfront
Foto dari udara Alirab Sungai Cidurian udara bersama bangunan miniatur Waterfront

Akan tetapi, keindahan yang dulu pernah terlihat di bantaran sungai itu sirna. Sebab, ruang publik yang dibangunan dengan anggaran pemerintah itu rusak karena tidak dijaga.

Dinding bangunan berwarna-warni banyak yang pecah. Bahkan jika dilihat dari dekat bahan bangunan miniatur itu terbuat dari rangka kayu dan triplek.

Tidak hanya satu dua bangunan, tapi hampir semua mengalami kerusakan. Bagian dinding tiap bangunan miniator sudah pecah dan bolong.

Sugiarto salah satu dari petugas pengamanan setempat mengatakan, kerusakan terjadi sudah hampir tiga bulan lamanya.

“Ruang publiknya itu dibangun awal tahun, tapi kalau laporan rusaknya itu ada sekitar tiga bulan lalu,” jelas Sugiarto kepada Jabar Ekspres.

Pihak Kecamatan dan Kelurahan juga sudah turun tangan dengan menerjunkan anggota Linmas untuk menjaga secara bergiliran.

“Kami mulai digilir jaga disini sekitar 2 bulan, setelah ada kerusakan,” tuturnya.

Sugiarto menuturkan, bagunan miniatur tersebut diduga sengaja dirusak oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggungawab.

Menurutnya, sejauh ini belum diketahui siapa yang merusak fasilitas publik itu. Namun, jika rusak karena anak-anak bermain bola, sepertinya tidak mungkin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan