JABAR EKSPRES- Sholat witir merupakan sholat sunnah yang sangat di anjurkan oleh Rasulullah Saw. Sholat sunnah witir ini bisa di kerjakan setelah isya sampai menjelang fajar. Dalam salah satu riwayat, Rasulullah tidak pernah meninggalkan amalan sholat witir ini.
أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ : صَوْمِ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
Artinya: “Rasulullah mewasiatkan kepadaku tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan selama hidupku, yaitu salat dhuha, berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, dan salat witir sebelum tidur.” (HR Bukhari dan Muslim)
Keutamaan dari sholat sunnah ini adalah mampu menjadikan kita sebagai hamba Allah yang kuat dalam menghadapi segala persoalan di dunia, serta akan sealau di berikan petunjuk, kemudahan, dan kekuatan oleh Allah Swt.
Adapun bacaan niat serta tata cara untuk melaksanakan sholat sunnah witir adalah sebagai berikut.
- Niat satu rakaat
صَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَ
Bacaan latin: Ushalli sunnatal witri rak’atan mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta’ālā.
Artinya: “Aku niat sholat sunnah satu rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
- Niat tiga rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka’âtin mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Aku menyengaja salat sunnah witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta’ala,”
Dikutip dalam buku Asrori najib bahwa sholat witir dapat dilakukan sebanyak satu sampai tiga raka’at. Pada dasarnya tata cara sholat witir ini sama dengan pelaksanaan sholat fardu. Di mulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam. Berikut adalah tata cara yang bisa kamu pahami.
- Membaca niat sholat witir
- Takbiratul ihram
- Membaca surat al-fatihah
- Membaca surat pendek
- Rukuk
- I’tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud ke dua
- Tahiyat akhir
- Salam
Sholat witir juga biasanya di lakukan sebagai sholat penutup yang di laukakan di malam hari. Jika di bulan ramadhan, sholat ini di lakukan sesudah sholat tarawih. Seperti yang sudah di riwayatkan dalam kitab bulughul maram, yang berbunyi sebagai berikut.
Dari Abdullah Ibnu Buraidah dari ayahnya bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Witir adalah hak, maka barang siapa tidak sholat witir ia bukanlah termasuk golongan kami.” (HR Abu Dawud dengan sanad yang lemah dan shahih menurut Hakim)