Perajin Sepatu Cibaduyut Andalkan Sistem Maklun, Kurang Modal dan Kesulitan Pemasaran untuk Hadirkan Merek Sendiri

BANDUNG – Kelurahan Cibaduyut Kota Bandung sudah cukup dikenal dengan pusat kerajinan sepatu. Namanya melegenda dan sudah dikenal hingga mancanegara. Sayangnya, para perajin sepatu asli masih belum memiliki brand sepatu yang kuat.

Ipo Mariana, salah satu perajin sepatu di Cibaduyut menceritakan, ada sejumlah kendala bagi para perajin untuk bisa memproduksi brand atau merek sepatu sendiri. “Pertama adalah modal,” katanya kepada Jabar Ekspres, Jumat 3 Maret 2023.

Perajin yang sudah 15 tahun berkecimpung dalam usaha alas kaki itu menguraikan, selama ini produksi sepatu yang ia kerjakan kebanyakan adalah dari sistem maklun. Yakni perajin menerima order dari perusahaan atau toko sepatu lain.

Pemesan biasanya sudah memberikan desain sepatu lengkap dengan bahan-bahan produksi. Bagi Ipo sistem ini memang cukup membantu. Setidaknya untuk tetap bertahan dan terus berproduksi. Tetapi jika dihitung, keuntungan yang didapat tidak seberapa. “Porsi keuntungan tidak banyak, beda dengan produksi sendiri. Karena hitunganya kami hanya dapat ongkos kerja. Bahan-bahan sudah dari pemesan,” jelasnya.

Seperti saat ini misalnya, Ipo sudah menjadi langganan beberapa pemilik merek sepatu. Dalam sebulan ia bersama sejumlah karyawannya bisa menghasilkan 1.200 pasang sepatu.

Ipo melanjutkan, pihaknya sebenarnya pernah berupaya untuk memproduksi sepatu sendiri dengan merek atau brand sendiri. Tetapi langkah itu cukup berat dari sisi modal. “Modalnya besar,” katanya.

Belum lagi, lanjutnya, para penggiat sepatu cukup kesulitan untuk memasarkan produk sepatu yang dihasilkan. Terkait pemasaran, para perajin juga sempat mendapat pelatihan untuk pemasaran secara digital. Sayangnya upaya itu tidak bisa bertahan lama. “Sudah membuat toko di marketplace digital, tapi tidak ada pembeli. Kalah dengan toko-toko yang sering beriklan,” ucap perajin spesialis sepatu perempuan itu.

Kini para perajin sepatu lebih banyak bertahan dengan cara lama. Yakni sistem kerja maklun. Diharapkan Pemerintah Kota bisa membantu para perajin di Cibaduyut. Agar tetap eksis dan tidak hilang ditelan zaman. (mg4)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan