5 Fakta Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jumlah Korban, Kesaksian Warga, hingga Stok BBM Nasional

Heru memastikan bahwa seluruh korban telah mendapatkan perawatan yang dibutuhkan di semua rumah sakit yang menangani kasus tersebut. Namun, ia juga mengakui bahwa pihak pemerintah daerah masih belum dapat mengevakuasi rumah yang terbakar karena masih dalam proses pendinginan.

“Yang penting kami lakukan yang terbaik bagi korban jiwa maupun korban yang perlu penanganan,” jelas Heru.

Heru mengatakan bahwa ada lima posko yang telah didirikan untuk menangani kebakaran ini, tersebar di beberapa lokasi seperti kantor Wali Kota, GOR, RPTRA, PMI, kantor kecamatan, dan RW. Namun, kemudian terjadi revisi jumlah korban jiwa yang tercatat di papan tulis Koramil, dari 17 menjadi 13 orang. Meski begitu, pemerintah daerah dan aparat terkait belum memberikan keterangan lebih lanjut tentang perubahan jumlah korban meninggal tersebut.

  1. Adanya Human Error

Fadil Imran mengungkapkan bahwa pihak kepolisian masih sedang menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran di Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara. Saat ini, belum ada tersangka yang ditetapkan atau dugaan kesalahan manusia atau human error yang terkonfirmasi terkait dengan kejadian tersebut.

“Belum sampai ke sana, kami pertolongan dulu,” kata Fadil usai menggelar rapat darurat dengan Heru di Pos Koramil Koja, Jakarta Utara.

Fadil menyatakan bahwa tim Puslabfor di RS Polri Kramat Jati sedang bekerja untuk mengidentifikasi korban agar bisa dikembalikan ke keluarga masing-masing. Polisi membutuhkan data antemortem dan postmortem dari korban untuk membantu proses identifikasi.

“Sebab kondisi korban kan ada yang utuh, ada yang luka bakar 100 persen,” kata Fadil.

  1. Usulan Buffer Zone (Pembatasan Jarak Rumah Warga)

Heru mengungkapkan bahwa pemerintah daerah pernah mengusulkan untuk memberikan jarak antara rumah warga dengan Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara. Daerah meminta ada buffer zone selebar 50 meter.

“Kira-kira begitu, kami kembalikan ke Pertamina,” kata Heru.

Namun, Heru tidak menjelaskan apakah usulan tersebut telah diterima dan diterapkan oleh Pertamina atau warga setempat. Saat ini, rumah-rumah warga yang berada di sekitar Depo telah dilalap api. Berdasarkan pantauan Tempo di lapangan, rumah-rumah dan toko milik warga berjejer di sepanjang Jalan Tanah Merah Bawah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan