BANDUNG – Provinsi Jawa Barat nampaknya masih menjadi salah satu lumbung padi di Indonesia. Terlihat produksinya pada 2022 mencapai 9,43 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Hal itu diungkapkan Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Jawa Barat, Dudung Supriyadi, Rabu (1/3).
Angka itu menempatkan Jawa Barat pada posisi kedua tertinggi se-Indonesia terkait produksi padi 2022. Sementara urutan pertama ada di Jawa Timur dengan produksinya mencapai 9,52 juta ton GKG.
Dudung menambahkan, produksi padi itu menunjukkan tren peningkatan jika dibandingkan pada 2021. “Naik 320,15 ribu ton atau 3,51 persen,” ucap Dudung dalam keterangannya secara virtual.
Jika dirincikan, produksi padi di Jawa Barat paling tinggi ada di wilayah Indramayu yang mencapai 1,48 juta ton, kemudian Karawang 1,22 juta ton, dan Subang 1,03 juta ton. Sementara untuk wilayah dengan produksinya terendah adalah Kota Depok 72,13 ton, Kota Bogor 173,99 ton dan Kota Cimahi 338,03 ton. Untuk Kota Bandung sendiri produksinya masih di angka 7.186,11 ton.
Dudung menambahkan, puncak produksi padi di Jawa Barat ada di Bulan Maret. Produksinya mencapai 1,50 juta ton GKG. Sementara untuk terendah ada di Bulan Desember yang hanya mencapai 391,24 ribu ton. Pola tersebut juga masih selaras dengan yang terjadi di 2021.
Dalam kesempatan itu juga, BPS juga memprediksi produksi padi untuk 2023. Potensi produksi padi pada Januari−April 2023 diperkirakan mencapai 3,89 juta ton GKG.
Atau mengalami kenaikan 158,91 ribu ton GKG jika dibandingkan produksi Januari − April 2022 yang sebesar 3,73 juta ton GKG. “Harapannya tidak sampai ada berubahan musim ekstrim atau kejadian luar biasa yang menurunkan produksi padi,” jelasnya. (mg4)