Pemda KBB Bakal Dapat PAD Tambahan Sebesar Rp26 Miliar

Jabarekspres.com – Pada 2023 ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (Pemda KBB) diperkirakan bakal meraup pendapatan daerah (PAD) senilai Rp26 miliar. Dana tersebut dari investasi besar di kawasan Kecamatan Cikalongwetan serta Kecamatan Cipeundeuy.

Di dua kecamatan tersebut bakal ada investasi besar yang akan memakai banyak lahan. Di antaranya, investasi pembauran agro wisata di Pasir Ucing Timur, Kecamatan Cipendeuy serta pusat ekonomi di Walini Cikalongwetan.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) KBB, Duddy Prabowo mengungkapkan, dua investasi tersebut bakal membutuhkan pemakaian lahan sampai berpotensi adanya transaksi Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) karena perubahan lahan menjadi Hak Guna Usaha (HGU) atau Hak Pengelolaan Lahan (HPL).

”Ada beberapa potensi PAD salah satunya adalah dari Pasir Ucing Timur. Asalnya kan itu HGU, kemarin sih pengelola rencananya kan dibuat agrowisata, otomastiskan jenis haknya harus dikonversi dari HGU menjadi HGB oleh karena itu ada potensi dari BPHTB,” jelas Duddy, Kamis (23/2)

Dia juga mengungkpkan, di daerah Walini akan ada investasi dari Ciputra Grup. Di sana akan dibuat kawasan terpadu baik hunian, wisata, atau pusat perdagangan. Lahan yang akan dipakai milik PTPN VIII seluas 1.200 meter persegi.

”Jadi dari dua investasi ini ada potensi pajak BPHTB masing-masing Rp13 miliar. Artinya kita bisa dapat Rp26 miliar,” sebutnya

Duddy mengatakan, ketika kawasan itu telah berjalan tentu akan berdampak baik pada sektor pajak yang lain seperti restoran, hotel dan yang lainnya. Tentu hal itu juga bakal menambah potensi PAD lainnya dari berbagai pajak.

”Selain itu potensi pajak yang lainnya itu ada di kawasan Walini yang bakal dilakukan sejumlah pembangunan oleh pihak PTPN VIII. Misalnya dibangun apartemen walaupun itu tanahnya HPL tentu ada HGBnya,” jelasnya

Untuk diketahui, Bapenda KBB menargetkan realisasi pajak pada tahun 2023 sebesar Rp539 miliar. Angka itu bertambah dibandingkan target realisasi pajak tahun 2022 lalu yakni sebesar Rp480 miliar.

”Kita optimis target tersebut bakal tercapai apalagi ada banyak potensi investasi. Di samping itu kita juga mengoptimalkan pendapatan dari 9 jenis potensi pajak lainnya agar tidak ada kebocoran,” tutupnya. (mal/ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan