“Kami sangat mengapresiasi performa BRI yang mencatat laba tertinggi di tengah fokusnya dalam menyalurkan KUR guna mendorong pertumbuhan sektor UMKM kita,” katanya.
Hingga akhir 2022 bank dengan jejaring terluas di Indonesia itu menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp1.139,08 triliun, naik 9,2% yoy. Sebanyak 82,46% dari total kredit BRI diserap oleh sektor UMKM. Bila dirinci lagi, 43,7% portolio pembiayaan bank disalurkan kepada segmen mikro. Daris sisi asset juga mengalami pertumbuhan signifikan atau sebesar 11,2% yoy menjadi Rp1.089,8 triliun.
Laba Kembali ke Rakyat
Terkait hal tersebut, secara terpisah Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan ke depan perseroan optimistis dapat mengukir prestasi yang lebih baik lagi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal salah satu bentuk komitmen BRI untuk terus memberikan economic dan social value, utamanya terhadap negara dan masyarakat Indonesia.
Dalam hal ini, kata dia, pemerintah sebagai mayoritas shareholder pasti mengharapkan adanya peningkatan economic value melalui dividen dan juga setoran pajak. Hal itu menjadi sangat penting karena pada akhirnya akan dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam berbagai bentuk program pemerintah.
“Saya ingin menegaskan kembali bahwa BRI adalah bank-nya rakyat. BRI berbisnis dengan rakyat, dan diproses dengan caranya rakyat. Melalui pajak dan dividen, keuntungan BRI akan disetorkan kepada negara dan kemudian kembali lagi menjadi berbagai program pemerintah untuk rakyat,” ujar Sunarso.