JABAR EKSPRES – Saat ini sedang heboh perihal seorang ibu muda asal Jambi yang dikabarkan telah melakukan pencabulan pada anak di bawah umur sebanyak 17 orang anak.
Ibu muda asal Jambi bernaam Yunita sari yang berumur 25 tahun telah dilaporkan pada pihak yang berwajib mengenai kasus yang melibatkannya yaitu pelecehan seksual yang terjadi pada anak-anak dibawah umur.
Diketahui korban sampai 17 orang anak yang masih di bawah umur yang menjadi korbannya.
Pelecehan seksual tersebut dilaukan kepada anak-anak dibawah umur tersebut di rental PlaysStation (PS) miliknya.
Diketahui bahwa ibu muda asal jambi baru saja memiliki anak yang masih berusia 10 bulan.
Anak-anak dibawah umur yang menjadi korbannya tersebut dipaksa untuk menonton film porno, memaksa untuk menonton saat ibu muda asal jambi itu saat sedang berhubungan dnegn suaminya, hingga memaksa anak-anak yang masih dibawah umur itu untuk menyentuh bagian intim milik ibu muda asal Jambi tersebut seperti payudara hingga alat kelamin.
Dan kabar terbarunya yang baru terungkapkan bahwa anak-anak dibawah umur yang menjadi korbannya tersebut dipaksa untuk berhubungan badan dengan ibu muda sala Jambi yang bernama Yunita sari tersebut.
Ibu muda asal Jambi yaitu YS ternyata memiliki kebiasaan yang biasa dia lakukan saat akan melakukan hal senonoh tersebut.
Dia akan menyuruh para korbannya untuk menonton film porno terlebih dahulu selanjutnya dia menyuruh para korbannya untuk menyentuh bagian-bagian intim dari tubuhnya.
Dia juga melakukan hal yang sama pada korban yang dipasa melakukan hubungan badan dengannya, mere disuruh untuk menonton film porno terlebih dahulu oleh YS.
Ibu Muda asal Jambi yaitu YS ini akan mengancam para korbannya apabila mereka tidak melakukan hal yang diinginkannya.
Kepala UPTD PPA Jambi yaitu Asi Noprini mengungkapkan bahwa YS ini kan mengancam para korbannya dengan ancaman tidak akan membukakan pintu rumahnya sehingga tidak akan ada yang bisa keluar dari rumahnya.
“Tersangka mengunci pintu setelah mengancam tidak bisa keluar rumah jika kami tidak mau,” kata Asi. Jadi mereka merasa jika terjebak dan takut,” ungkap Asi Noprini.