KOTA BOGOR – Eks Camat Bogor Timur, Rena Da Frina siap berakselerasi dengan posisi jabatan barunya sebagai Sekertaris Dinas (Sekdis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor.
Wanita energik itu mengaku siap “lari kencang” di lingkungan kerja yang baru untuk mengejar target dan janji kampanye Wali Kota Bogor Bima Arya dan wakilnya Dedie Rachim, khususnya pada bidang pembangunan fisik.
“Alhamdulillah, saya dikasih amanah yang baru lagi oleh pak wali, di luar yang saya bayangkan masuk ke dinas teknis. Tentunya ini menjadi tantangan baru,” ungkapnya saat dijumpai usai serah terima jabatan di kantor Kecamatan Bogor Timur pada Senin, 6 Februari 2023.
Dalam tugas barunya nanti, dirinya bakal sering menjalankan tugas di lapangan guna memastikan sejumlah progres pembangunan yang digawangi Dinas PUPR Kota Bogor.
Kendati demikian, wanita yang sempat eksis saat menjabat sebagai Lurah Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Timur di 2019 silam, itu menyadari bahwa belum memiliki pengalaman di bidang manajemen teknik.
Namun, dirinya optimistis akan dapat menyesuaikan kinerja dalam posisi yang diembannya saat ini dengan memasifkan koordinasi bersama jajaran di lingkungan PUPR.
“Saya tentunya harus siap learning by doing, teknis di bidang dan saya menajemen. Yang jelas harus pemetaan dahulu, tidak boleh lama-lama dan akan belajar dari kabid disana serta apa saja yang harus dibenahi. Tetap atasan Wali Kota Bogor saya laporan ke beliau, ini dunia baru bagi saya. Intinya bukan tidak bisa, saya akan belajar,” urainya.
“Yang jelas, apabila mau mencari saya ada di proyek jalan, gorong-gorong, pedestrian dan lainnya dibawah dinas PUPR Kota Bogor. Saya akan lebih banyak di lapangan ketimbang di kantor,” imbuhnya.
Rena menambahkan, saat menahkodai Kecamatan Bogor Timur banyak pelajaran yang dapat dipetik, sehingga nantinya bisa diaplikasikan sebagai dasar pengalaman yang dimiliki untuk diterapkan di jabatan baru.
“Intinya Bogor Timur banyak memberikan saya pelajaran, banyak memberikan contoh-contoh kasus di lapangan supaya bisa lebih kuat lagi dan lebih memahami kondisi wilayah yang sebenarnya. Karena saya menangani 6 kelurahan di Bogor Timur dan letaknya juga di tengah kota dengan problema yang luar biasa dengan dinamikanya,” tukasnya. (yud)