BANDUNG – Dikenal dengan kawasan banjir dan kumuh, kini Jalan Cingised, Kelurahan Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, disulap menjadi cantik dan berwarna.
Penataan kawasan tersebut dilakukan oleh tim dari Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung berkolaborasi dengan warga setempat.
Warga sekitar, Watini mengapresiasi langkah yang dilakukan pemerintah dengan melibatkan warga sehingga masalah banjir kini berangsur membaik.
“Saya sangat senang, akhirnya pemerintah memperhatikan kami. Dari dulu jalan rusak ditambah banjir, hujan kecil aja banjir, apalagi besar. Tapi sekarang udah enggak,” kata Watini kepada Jabar Ekspres, Sabtu (4/2/2023).
Hal yang sama diakui Rusdi. Menurutnya, saat ini tidak ada lagi banjir saat turun hujan sehingga tempat usahanya berjalan lancar.
“Sekarang Alhamdulilah jalan sudah diperbaiki, banjir juga gak pernah. Jadi sekarang mulai ngerasa tenang, warung enggak sering tutup. Pokoknya terimakasihlah,” katanya.
Ketua RW 06 Kelurahan Cisaranten Kulon, Rosid meminta warga tetap waspada ketika hujan tinggi karena kemungkinan banjir masih bisa terjadi.
Hal ini lantaran kondisi aliran sungai yang mengalir berada di atas bahu jalan. Sehingga apabila meluap, kemungkin air akan kembali menggenang.
“Sungai yang melintas daerah kita ini ada di atas, dan jalan di bawah. Sekarang ketinggian sungai cuman 5 meter, kalau hujan pasti meluap itu. Kita minta pengerukan belum ada tanggapan sampai saat ini,” ujar Rosid.
Selain itu, pemicu terjadinya genangan, ujar dia, karena tidak adanya saluran penampung air di wilayah perbatasan sekitaran RW 06. Banyaknya kasus banjir diakibatkan kiriman dari wilayah lain.
“Rata-rata banjir itu terjadi karena kiriman dari daerah lain, bukan hanya dari sungai. Warga kita yang berbatasan langsung dengan aliran air, sawah atau apapun, pasti terdampak, karena pipa hanya ada di pinggir jalan,” tambahnya.
Dia menjelaskan, kekhawatiran lain muncul, karena aktifitas kendaraan yang semakin banyak melintasi kawasan Cingised.
Tak heran bisa berpotensi terjadinya kecelakaan bagi keselamatan warganya. Dia berharap, pemerintah bisa cepat dalam menangani keluhannya.
“Kendaraan banyak melintas di wilayah kita. Jalan berbatasan langsung dengan teras rumah, kemarin saya tanya ke petugas yang datang ke sini, gimana ya pak, boleh gak kalau dibuat polisi tidur, ternyata tidak boleh,” tandasnya. (mg1)