Jabarekspres – Adanya keluhan yang disuarakan oleh para peserta Petani Milenial program Budidaya Tanaman Hias langsung mendapat respon oleh PT Agro Jabar yang merupakan BUMD Pemprov Jabar.
Melalui keterangan Pers, Kepala Biro Perekonomian Setda Jawa Barat Yuke Mauliani Septina meminta maaf atas ketidaknyamanan para petani milenial tanaman hias.
Yuke mengatakan, program petani milenial sebetulnya adalah program pemberdayaan untuk generasi muda agar mau berkecimpung dalam dunia pertanian.
Menurutnya, berbagai skema dibuat untuk memudahkan para petani millenial mengembangkan hasil produksi yang didapatkan selama bimbingan pelatihan.
Untuk program tanaman hias PT Agro Jabar telah bekerjasama dengan CV Minaqu Indonesia dengan membuat orientasi tujuan untuk ekspor tanaman hias ke negara eropa.
Akan tetapi karena terjadi krisis global dan perang akhirnya ekspor tanaman hias ditangguhkan. Bahkan CV Minaqu Indonesia tidak bisa menepati janjinya.
“Jadi permasalahan ini terkendala dari sisi hilir, produk yang akan diekspor dengan tujuan negara Eropa batal diakukan,’’ kata Yuke.
Adanya keluhan yang disampaikan petani milenial, pemdaprov Jabar akan segera melakukan koodinasi dengan PT Agro Jabar agar bertanggungjawab untuk menyelesaikan utang milik para petani milenial.
“Pihaknya mengaku, pada hari Senin (6/2) akan segera diselesaikan pembayaran kredit mereka ke bank Jabar,” katanya
Sementara Direktur Utama (Dirut) PT Agro Jabar Nurfais Almubarok mengatakan, pihaknya akan menanggung semua pembiayaan kredit milik petani milenial.
Dia menyebutkan, untuk total pinjaman para petani milenial saat ini sebesar Rp 900 juta.
Petani milenial tanaman Hias rata-rata mendapat pinjaman kredit sebesar Rp 50,2 juta dengan skema pinjaman KUR.
Menurutnya, dana sebesar itu merupakan pokok dari pinjaman yang diberikan pihak bank.
Sehingga untuk denda dan bunga pihaknya akan mencoba lekukan negosiasi sesuai dengan kesepakatan dengan pihak bank.
Untuk diketahui, program petani milenial budidaya tanaman hias yang dinisisasi oleh PT Agro Jabar mengalami kegagalan.
BUMD Milik Pemdaprov Jabar itu, membuat inisiasi program petani milenial dengan budidaya tanaman hias.
Namun, budidaya tanaman dengan orientasi ekspor itu mengalami penundaan dan tidak bisa di ekspor ke eropa.