JABAREKSPRES – Jalan Bypass Balige telah resmi beroperasi. Jalan tersebut berfungsi untuk mengurai kemacetan di Kota Balige dan sekitarnya. Sehingga waktu tempuh hanya 15 menit.
Dalam rangka kunjungan kerja di Provinsi Sumatera Utara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali dengan penandatanganan prasasti.
Direktur Jendral Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hedy Rahadian, memaparkan pembangunan telah berlangsung selama lima tahun dan menelan biaya besar.
“Biaya mencapai Rp176,6 miliar,”pungkas Rahadian kepada wartawan ketika peresmian Jalan Bypass Balige pada Kamis (2/2).
Infrastruktur jalan adalah ‘nyawa’ bagi suatu kota. Karena jalan merupakan pusat dari seluruh kegiatan masyakat sekitarnya.
Jalan Bypass Balige berukuran 9,8 km ini diharapkan dapat meningkatkan kelancaran transportasi serta aksesibilitas bagi masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Kota Balige.
Hal lain yang akan berpengaruh adalah kebangkitannya sektor perekonomian dan pariwisata.
Pembangunan Bypass Balige ini memiliki beberapa pembangunan yang sudah disesuaikan dengan standar nasional lebar bahu jalan 7,8 meter dan 2 meter.
Namun, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan sistem drainase masih membutuhkan perbaikan.
“Memperbaiki sistem drainase akan menjadi prioritas. Air akan lebih lancar masuk ke saluran. Karena, musuh air hanya ada tiga, yakni air, air, dan air,” tandas Basuki.
Selain itu, pembangunan lain yang termasuk dalam proyek ini adalah empat jembatan.
Jembatan Aek Halian (30 meter), Jembatan Aek Bolon (25 meter), Jembatan Sopo Surung (35 meter), dan Jembatan Aek Hinalang (7 meter). Selanjutnya, melakukan penanganan longsor sepanjang 105 meter.
Bupati Toba, Poltak Sitorus memproyeksikan ke depannya akan diupayakan penerangan bagi wilayah sekitar Jalan Bypass Balige.
“Harapan ke depannya, kami akan mengupayakan tata kota dengan penerangan dan penataan yang lebih baik dari sebelumnya,” tandas Sitorus.
Masyarakat banyak memberikan tanggapan positif atas pembangunan Jalan Bypass Balige. Salah satunya, Hana (40).
“Sebelumnya, saya harus melalui kota, makan waktu dan macet. Dengan adanya jalan ini sangat memangkas waktu hingga 15 menit,” pungkas Hana.