7 Sisi Gelap Pesantren dari LGBT hingga Perbudakan Seksual

MHM telah ditetapkan sebagai tersangka. Meski demikian, pihak Pondok Pesantren sempat menyebutkan, tidak ada unsur kesengajaan pada peristiwa tersebut.

Meski INF saat itu belum terbukti mencuri saat dilakukan pembakaran, tampaknya kasus kekerasan dan pencurian sudah menjadi hal yang cukup sering terjadi di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes). Hal tersebut menambah daftar sisi gelap pesantren.

  1. Perundungan (Bullying) dan Senioritas

Kasus penganiayaan berujung tewasnya AM (17), satri Pondok Modern Darussalam Gontor, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang terjadi September 2022 lalu adalah salah satu daftar kasus perundungan (bullying) yang terjadi di pesantren.

Mungkin ada lebih banyak jumlah kasus perundungan di pesantren dari tingkat ringan hingga berat yang tidak terekspos media. Beberapa pondok pesantren tampaknya masih menanamkan senioritas dan superioritas yang menyebabkan banyaknya terjadi kasus perundungan. Yang lebih menyedihkan, seringkali pihak Ponpes lebih memilih menutupi dan tidak mau turun tangan atas banyaknya kasus perundungan yang terjadi.

  1. Kekerasan seksual

Deretan kasus kekerasan seksual di lingkungan pondok pesantren telah kami jelaskan di paragraf awal lengkap beserta data kasus yang telah dipaparkan. Hal ini perlu menjadi perhatian lebih bagi pihak pesantren dan pemerintah daerah untuk mencegah terjadinya pelecehan dan kekerasan seksual di lingkungan Ponpes. Orang tua juga perlu kesadaran lebih ketika menitipkan anak di pesantren dengan cara menanyakan kabar setidaknya satu kali dalam seminggu. Hal itu untuk memastikan bahwa anak mereka tetap aman dari kejadian yang tidak diinginkan semala menjadi santri di pondok pesantren.

  1. Sarang penyuka “sesama jenis”

Seorang santri berinisial ANJ (13) disodomi seniornya F (16) di salah satu pesantren di kawasan Parigi, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Peristiwa bejat itu diketahui terjadi pada Jumat 28 Oktober 2022 yang lalu di kamar tidur pelaku. Berita tersebut menambah sisi gelap Pesantren sebagai tempat menimba ilmu agama.

Maraknya perilaku LGBT di pesantren tampaknya bukan sebuah kabar isapan jempol lagi. Bahkan disebut-sebut, pesantren adalah salah satu lahan yang cocok untuk para kaum LGBT dalam mencari pasangan. Bahkan mendalami perilaku LGBT. Hal tersebut dikarenakan pihak pesantren tidak memperbolehkan santri untuk bertemu dan berinteraksi secara langsung dengan lawan jenis.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan