JABAR EKSPRES – Nikita Mirzani mengungkapkan kekecewaannya kepada salah satu pemilik MSGlow, Ivan Gunawan dan Maharani Kemala. Ia merasa keduanya hanya memanfaatkan Bunda Corla.
Pasalnya, kabarnya para penggemar yang ingin bertemu Bunda Corla di Indonesia harus membayar ratusan ribu rupiah.
Nikita Mirzani mengatakan sosok Bunda Corla berubah setelah Ivan Gunawan dan Maharani bertemu dengannya di Jerman. Meski Bunda Corla, yang tinggal di Jerman dan sehari-hari bekerja sebagai pegawai fast food, tak lagi menunjukkan sisi sederhana yang dulu yang menjadi ciri khasnya.
“Bunda Corla waktu belum ketemu mereka (Ivan Gunawan dan Maharani), merepresentasikan kehidupannya apa adanya, bangun pagi, minum kopi, berangkat kerja, dan engga gengsian waktu melayani pelanggan.” /16/2023).
Melansir dari berbagai sumber Nikita menyebut Bunda Corla yang live Instagram selalu dinantikan karena bicara terus terang, bukan lagi sosok sederhana yang dikenal para penggemarnya.
“Ini mencontohkan kehidupan apa adanya. Ini bagus untuk semua orang, seseorang yang tidak tergila-gila dengan uang,” katanya.
Dia juga mendesak Ivan Gunawan dan Maharani Kemana untuk memanggil polisi jika tidak menerima sindirannya. “Kamu benci aku. Panggil polisi. Beritahu Igun dan Maharani. Tidak jarang gua ini menyebarkan fitnah, apalagi hoax, jadi ingat itu,” katanya.
Di postingan lain, Nikita mengolok-olok Ivan Gunawan dan Maharani Kepala. “Sifat manusia terlihat dalam berurusan dengan uang,” katanya.
Ia mengingatkan Igun dan Maharani Kemala bahwa tujuannya sejak awal adalah memanfaatkan BundaCorla.
“Jangan berpura-pura di sini untuk melihat teman lama jika kamu hanya ingin memanfaatkan orang sejak awal. Sudah terlambat. Ruben tahu Bunda Cola. Aku tahu cerita sebenarnya. Kenapa?” Saya bingung apakah saya suka orang atau “memanfaatkan orang,” bentaknya.
Berbicara kepada MSGlow, Nikita kesal mengapa harus ada olesan perawatan kulit di antara bunda corla yang berbayar itu
“Kalau jual skin care, jual skin care saja, bisa bayar brand ambassador. Teman-teman sultan suruh saya promosikan, artinya tidak terpakai.