Pertumbuhan Kota Bandung, ArtBraga Gelar Pameran Urban Culture

Setiap pengunjung yang datang berkeliling memperhatikan satu-persatu karya seni rupa warga Braga. Beberapa orang terlihat terkagum, antusiasme terpancar dari raut wajah mereka.

Sementara itu, Kurator ArtBraga, Rahmat Jabaril menerangkan, pameran yang digelar kali ini berangkat dari sejarah dan perkembangan Kota Bandung.

Kota Bandung yang dikenal dikelilingu gunung serta bukit, mempunyai banyak sejarah dan keunikan yang tak lepas dari perkembangan kesenian.

“Maka tidaklah heran jika Bandung dirancang oleh Pemerintah Hindia Belanda waktu itu, sebagai Kota Green City atau Kota Hijau, dengan jumlah penduduk yang dibatasi sekitar 5000 orang,” terangnya.

Dilanjutkan Rahmat, pada perkembangannya, Kota Bandung tumbuh karena ketertarikan masyarakat di luar daerah yang semakin hari urbanisasi ke Kota Bandung.

Urbanisasi yang tumbuh di Kota Bandung tentu lebih banyak didomuinasi oleh masyarakat Jawa Barat dari berbagai kabupaten/kota.

Kendati demikian, tak sedikit yang datang dari provinsi lain seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Bali, Lombok, Lampung, Riau, Medan, Aceh dan provinsi lainnya termasuk Papua.

“Barangkali selain orang-orang Indonesia, juga tidak kalah pentingnya, peran orang-orang Asing, baik dari Asia, Eropa dan Amerika,” imbuh Rahmat.

Diketahui, di wilayah Kota Bandung terdapat sebuah kawasan kampung Arab dan Pecinan. Dimana ada sekelompok masyarakat asal Arab yang hidup di Kota Bandung, termasuk masyarakat Tionghoa (keturunan Cina).

Selain pertumbuhan sosial dan tata ruang tergolong signifikan, perkembangan lembaga-lembaga pendidikan di Kota Bandung pun cukup tumbuh pesat.

“Hampir lebih dari 150 perguruan tinggi di Kota Bandung, dan lebih dari 500 komunitas kreatif dan hampir 800 sanggar seni di Kota Bandung, hingga Kota Bandung dijuluki sebagai Kota Kreatif,” jelas Rahmat.

Menurutnya, Braga sangat terbuka pada imagi global yang dinamis, baik secara passion sampai pada design dan seni.

“Maka jangan heran jika Jalan Braga banyak digandrungi komunitas muda maupun tua,” ucap Rahmat.

“Mereka benar-benar menikmati imaginya di kawasan Jalan Braga. Imagi yang cukup membetot publik, baik warga kota maupun luar Kota Bandung,” lanjutnya.

Rahmat memaparkan, karena realitas itulah tidak mengherankan di Kota Bandung banyak tumbuh kafe-kafe, hotel serta restoran.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan