JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta agar Bulog segera menyerap beras petani setelah memasuki masa panen raya yang dilaksanakan di beberapa daerah.
Menurut, SYL di Kabupaten Karawang saat ini tengah panen raya dengan produktivitas padi petani mencapai 16.000 ton.
Panen Raya ini merupakan pertama kali pada 2023 ini. Sehingga sudah seharusnya Bulog melakukan pembelian beras dari petani yang dihasilkan dari Panen Raya itu.
“Bulog diharapkan dapat menyerap gabah di musim panen raya awal tahun 2023 ini agar cadangan beras nasional kuat dan dapat mengendalikan harga, bukan dikendalikan pedagang,” ujar Mentan SYL dalam keterangannya Selasa, (10/3).
Menurutnya, adanya Panen raya ini harus direspon cepat oleh Bulog untuk menyerap beras hasil para petani. Dengan begitu stok cadangan beras nasional semakin kuat dan aman dan tidak perlu melakukan impor lagi.
SYL menyebut, panen Raya yang dilakukan di Kabupaten Karawang setiap tahunnya terus mengalami peningkatan dengan hasil produksi mencapai 5 sampai dengan 6 ton setiap hektarnya.
Panen Raya ini merupakan pertama kali di 2023 dan menandai musim panen periode Januari-Maret yang berlangsung di seleuruh Indonesia.
SYL menilai, Kabupaten Karawang sudah sejak dulu dikenal dengan lumbung padi dan sentral produksi padi. Untuk itu, sebagai tolok ukur, jika Karawang menghasil padi yang baik, maka daerah lain juhga kemungkinan akan menghasilkan produksi padi yang sama.
Berdasarkan perkiraan dari Badan Pusat Statistik (BPS) luas panen padi pada Februari 2023 mencapai 1,4 juta ha dan puncak panen berlangsung pada bulan Maret-April.
Untuk itu, jika produktivitas 6 ton per ha, makan akan ada produksi padi lebih kurang 4 juta ton yang dihasikan dari panen raya di seluruh Indonesia ini.
Menteri Pertanian yang berasal dari Parta NasDem ini menambahkan, meski dalam perubahan iklim, cuaca di Indonesia masih memberikan berkah bagi ara petani dimana cuaca sangat bersahabat.
Untuk itu, Mentan SYL menganjurkan setelah 14 hari masa panen, ara petani harus kembali mempersiapkan masa tanam kembali.
‘’Dengan begitu, produksi padi akan terus membaik dan impor beras tidak diperlukan lagi,’’ pungkas SYL. (yan)