BOGOR – Proyek pembangunan jembatan Muarasari di Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor yang molor mendapat kritikan pedas dari anggota Fraksi PDI Perjuangan, Atty Somaddikarya.
Anggota DPRD Kota Bogor itu menyoroti terkait pengerjaan jembatan yang digarap CV Maisara Karyaindo sejak 22 Agustus silam, hingga kini tak kunjung rampung.
Harusnya proyek yang menelan anggaran dari APBD tahun 2022 senilai Rp 576,4 juta tersebut ditargetkan dapat rampung pertanggal 20 November 2022 lalu.
Atty menilai, adanya keterlambatan pada sejumlah proyek di setiap penghujung akhir tahun, sudah terlalu sering terjadi. Sehingga dapat disimpulkan pihak kontraktor terkesan molor.
“Sangat disayangkan pemenang lelang untuk proyek yang menggunakan APBD jarang yang tepat waktu,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat, 23 Desember 2022.
Menurutnya, hal itu merupakan suatu kegagalan pembangunan yang tak bisa dibiarkan terus menerus. Semestinya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor khususnya dinas terkait dapat menelisik lebih dalam setiap kontraktor yang mendapat pekerjaan.
“Harusnya lebih teliti mencari informasi dan referensi track record si pemenang lelang. Harus yang sudah teruji dan bukan yang asal-asalan,” tegasnya.
Dirinya menduga, adanya indikasi main mata. Sebab, kata dia, kedekatan yang tidak dapat dibuktikan selama ini akan menghasilkan pekerjaan yang tidak tepat waktu.
“Tentunya dengan hasil pekerjaan yang menentukan dan kualitas yang perlu dipertanyakan,” sebutnya.
Sekretaris Komisi II DPRD Kota Bogor itu menekankan, APBD adalah amanah rakyat yang harus dikelola oleh pengguna anggaran dengan penuh tanggung jawab, terukur dan terencana dengan tepat sasaran untuk bisa dinikmati masyarakat Kota Bogor.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku akan mengevaluasi pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPJ) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor pasca adanya kejanggalan disejumlah pengerjaan proyek yang menyisakan catatan buruk.
Hal itu mencuat usai ditemukan sejumlah proyek yang membuatnya geram lantaran memicu keresahan warga hingga molor dari target penyelesaian yang sudah ditetapkan Pemkot Bogor.
Pantauan di lokasi, jembatan yang berada di RT 02 RW 04, Kelurahan Muarasari sebagai akses penghubung warga Muarasari dan Perumahan Pakuan ke Jalan Raya Tajur tersebut hingga Jumat, 23 Desember 2022 belum dapat dilintasi. (yud)