BANDUNG BARAT – Memiliki lokasi wisata beragam mulai dari Floating Market, The Great Asia Afrika, Farm House, Tangkuban Parahu dan lainnya membuat volume kendaraan di kawasan Lembang diprediksi bakal meningkat saat nataru. Hal itu dikarenakan menjadi tujuan para wisatawan dari berbagai daerah.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan memfokuskan pengawasan di kawasan wisata seperti di Lembang dan Padalarang.
“Pada libur Nataru kali ini, diprediksi bakal terjadi lonjakan wisatawan di tempat-tempat wisata karena anak sekolah sudah pada libur,” kata Sekretaris Dinas Perhubungan KBB, Fauzan Azima, Jumat (23/12).
Berdasarkan catatan data penghitungan lalu lintas Natal dan Tahun Baru di Poskotis Lembang, tahun 2020 total ada sebanyak 422.580 kendaraan dan tahun 2021 ada 442.772 kendaraan. Jumlah kendaraan yang tecatat tersebut sejak H+1 sampai dengan H+10 ada mengalami kenaikan 5%.
Sementara di data penghitungan lalu lintas Natal dan Tahun Baru di Poskotis Lembang, tahun 2020 total ada sebanyak 422.580 kendaraan dan tahun 2021 ada 442.772 kendaraan. Jumlah kendaraan yang tecatat itu sejak H+1 sampai dengan H+10 ada mengalami kenaikan 5%.
Sedangkan data penghitungan lalu lintas Natal dan Tahun Baru di Poskotis Padalarang, tahun 2020 total ada sebanyak 791.334 kendaraan dan tahun 2021 ada 911.323 kendaraan. Jumlah kendaraan yang tecatat dari sejak H+1 sampai dengan H+10 itu tercatat mengalami kenaikan 13%.
“Tahun ini kami perkirakan peningkatannya lebih dari 10% terutama di Lembang, di sana kan banyak tempat wisata,” jelasnya.
Fauzan menuturkan, untuk kendaraan berukuran besar seperti bus pariwisata dan truk dilarang melintas jalur alternatif menuju kawasan wisata Lembang, selama momen libur Nataru.
Karena jalur alternatif seperti ruas Jalan Kolonel Masturi, Jalan Sersan Bajuri, serta Jalan Cisarua rawan longsor.
“Sudah disampaikan kendaraan apa saja yang boleh lewat, dimensinya seperti apa, karena beberapa ruas jalan terlarang untuk kendaraan besar. Seperti Jalan Kolmas, Cisarua, dan Sersan Bajuri, karena ada titik longsor dan juga rawan,” tandasnya.
Untuk diketahui, kawasan Lembang kerap terjebak kemacetan dari arah Bandung atau sebaliknya setiap memasuki musim liburan panjang. Apalagi akhir tahun ini bersamaan dengan libur anak sekolah yang diyakini bakal tumplek di area wisata. (mg1/drx)