Jabarekspres.com – Perayaan hari raya Natal dan tahun baru (nataru) sepekan lagi. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mulai bersiap menyambut dua hari besar tersebut.
Pemkot Bandung pun mengoptimalkan pencegahan kerumunan serta penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
Dalam Rapat Penanganan Covid-19 dan Persiapan Nataru 2022-2023, pada Rabu (21/11) sore kemarin, diprediksi sebanyak 1,18 juta orang bakal berkunjung ke Kota Bandung dengan estimasi 83.367 kendaraan.
Ketua Satgas Harian Covid-19 Kota Bandung, Asep Saeful Gufron menegaskan, masyarakat diwajibkan mematuhi ketentuan yang ditetapkan pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19.
Dalam pemaparannya Asep menjelaskan, ada beberapa aturan yang menjadi fokus perhatian Pemkot Bandung. Yakni untuk mengendalikan laju sebaran Covid-19 saat perayaan Nataru.
- Meningkatkan kewaspadaan dengan optimalisasi, sosialisasi, edukasi, dan pengawasan penerapan protokol kesehatan Covid-19 di setiap Kecamatan untuk antisipasi penyebaran varian Omnicron (XBB, BN.1, dan lain-lain).
- Antisipasi potensi pergerakan/mobilisasi dari luar Kota Bandung yang masuk ke Kota Bandung pada masa Nataru dan libur sekolah 2022/2023.
- Optimalisasi peran Satgas Kecamatan dan Kelurahan dalam pengawasan berbagai aktivitas warga masyarakat di setiap Kecamatan terutama di tempat wisata dan tempat lainnya yang berpotensi terjadi kerumunan (Gasibu, Alun-alun, Jalan Asia Afrika, Jalan Dago, Tegallega, dan tempat wisata lainnya).
- Optimalisasi pengawasan pada pelaksanaan perayaan Natal di setiap tempat ibadah (gereja dan tempat lainnya sesuai kapasitas tidak melebihi 100 persen.
- Menyiapkan posko terpadu layanan kesehatan di tempat-tempat yang berpotensi terjadi kerumunan pada masa Nataru
- Memastikan kesediaan vaksin booster (dosis 3) dan booster 2 (dosis 4 bagi SDM kesehatan dan lansia) sehubungan dengan adanya peningkatan permintaan bagi pelaku perjalanan dalam negeri maupun luar negeri dan pelaksanaan kegiatan event di Kota Bandung.
- Peningkatan kapasitas tracing dan testing dengan kolaborasi Dinkes dan jajaran kewilayahan.
- Optimalisasi pengawasan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di setiap tempat usaha.
- Optimalisasi penyampaian informasi dan publikasi penerapan protokol kesehatan Covid-19 dan percepatan vaksinasi, baik secara langsung maupun memanfaatkan teknologi informasi (WhatsApp dan media sosial) sebagai sarana pengingat kepada masyarakat.