Tung Desember

Berhenti saja.

Padahal pekerjaan itu paling ia inginkan. Gajinya tinggi. Sampai-sampai ia berhenti dari pekerjaan bergengsi sebelumnya: kepala cabang Bank BCA Malang.

BCA adalah tempat kerja formal pertamanya. Sebelum itu ia jualan apa saja.

Sambil menunggu kesempatan bisa masuk pendidikan khusus di BCA: Management Development Program (MDP). Sejak awal BCA memang mengembangkan pendidikan khusus. BCA selalu menyiapkan calon manajernya dengan pendidikan.

Syarat ikut MDP: harus lulusan terbaik universitas. Lamanya 1,5 tahun. Sampai sekarang, BCA meneruskan program pendidikan jenis ini. Itulah salah satu kekuatan fondasi BCA.

Tung selalu sekolah di sekolah negeri. Ia lulusan SMAN 3 Solo. Satu almamater dengan Ibu Iriana, istri Presiden Jokowi.

Kuliahnya di UNS: maunya di dua fakultas sekaligus, ekonomi dan hukum. Tahun kedua ada larangan kuliah di dua jurusan. Tung pilih yang fakultas hukum.

Tung adalah marganya. Ia semarga dengan pemimpin Hong Kong masa lalu: Tung Chee Hwa.

Desem, adalah karena ia lahir di bulan Desember.

Waringin, nama akhirnya, adalah doa dari ayahnya: dengan maksud agar bisa jadi tempat bernaung banyak orang.

Jadilah Tung Desem Waringin (董国松).

Tapi Tung tidak mau jadi lawyer. Hati dan pikirannya selalu ingin damai. Tidak mau beperkara.

Akhirnya Tung pilih mendaftar ikut program pendidikan manajemen di Bank BCA tadi. Lulus terbaik di angkatannya: angkatan 14.

Tidak lama setelah itu Ming Ming lulus dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Ming Ming menamatkan SMA di Santo Yoseph Solo. Dia kenal adik Tung Desem. Dia minta tolong Tung untuk bisa ikut MDP BCA. Dia pun meninggalkan ijazah Atma Jaya di rumah Tung.

Ternyata Tung tertarik pada Yani. Tapi Yani tidak begitu saja menerima. Dia bertanya dulu ke para ahli dari empat kepercayaan: ke biarawati, ke suhu, ke kiai, dan ke dukun.

Sebagai gadis 5i, Ming Ming sudah banyak berpacaran. Sering dikecewakan. Kali ini tidak mau seperti itu. Dia harus hati-hati. Harus banyak bertanya.

“Semua menjawab Tung itu orang yang sangat baik,” ujar Yani mengenang.

Tinggalkan Balasan