JABAR EKSPRES – Forbes telah merilis pada kamis (8/12/22) beberapa daftar orang terkaya di Indonesia 2022. Faktanya, dalam daftar terbarunya itu ada yang kekayaannya merosot, tapi ada pula nama yang berhasil naik ke 10 besar.
Secara keseluruhan, total kekayaaan dari 50 orang terkaya di Indonesia 2022 bertambah menjadi US$180 miliar atau setara Rp2.808 triliun. Nilai tersebut naik 11% dari tahun sebelumnya yaitu US$162 miliar atau setara Rp2.527 triliun.
Peningkatan itu membawa beberapa nama baru dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia. Lalu, ada juga daftar nama yang sebelumnya tidak termasuk dalam 10 besar dan saat ini sukses menduduki peringkat ke 10 besar.
Melansir dari fobes dalam laporan terbarunya tahun ini, berikut 10 daftar orang terkaya di Indonesia tahun 2022 versi forbes:
- Robert Budi dan Michael Hartono
Hartono bersaudara masih menduduki peringkat pertama, bahkan kekayaannya naik US$5,1 miliar dari tahun sebelumnya. Hartono bersaudara menduduki peringkat pertama daftar orang terkaya Indonesia sejak 2008. Total kekayaannya tahun ini tembus US$47,7 miliar atau setara Rp744,12 triliun. Harta kekayaan Hartono bersaudra beraal dari investasinya di Bank Sentral Asia(BCA) dan bisnis rokok Kretek Djarum serta beberapa pemilik merk elektronik ternama seperti Polytron.
- Low Tuck Kwong
Selain hartono, yang mengejutkan datang dari Low Tuck Kwong sebagai pengusaha Batu Bara yang meroket dari peringkat 28 pada tahun sebelumnya kini menjadi peringkat 2 mengalahkan Widjaja. Dengan total kekayaan mencapai US$12,1 miliar atau setara Rp188,76 triliun.
- Widjaja Family
Widjaja family merosot ke urutan 3 sebagai pemilik dari Sinar Mas Group, dengan total kekayaan US$10,8 miliar atau sekitar Rp168,48 triliun. Saat ini, Sinar Mas Group melebarkan sayapnya selain di bidang kertas tapi juga di bidang real estate, jasa keuangan, kesehatan, agribisnis, dan telekomunikasi.
- Sri Prakash Lohia
Sebagai pemilik Indorama Corporation yang bergerak dibidang produksi PET dan Petrokimia. Dengan total kekayaan sebesar US$7,7 miliar atau sekitar RP120,12 triliun. Perusahaan ini sedang berkembang menjadi pembangkit tenaga listrik Petrokimia, pembuat produksi indrustri pupuk, bahan mentah textile, dan sarung tangan medis.