DSDABM Kota Bandung Optimistis Bisa Atasi Banjir

Jabarekspres.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengklaim jika persoalan banjir sudah diupayakan dengam berbagai cara untuk meminimalisir genangan air.

Beberapa langkah sudah dilakukan Pemkot Bandung untuk meminimalisir genangan air tersebut, beberapa di antaranya yakni melalui pembuatan kolam retensi, rumah pompa, sumur resapan dan drumpori.

Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi kepada Jabar Ekspres, Rabu (14/12)

Menurutnya, upaya penanganan banjir oleh Pemkot Bandung menerapkan prinsip parkir dan resapan air. ”Meski begitu, kehadiran rumah pompa juga dimanfaatkan untuk memaksimalkan upaya-upaya tersebut,” ujarnya.

Dia menerangkan, salah satu rumah pompa yang sudah beroperasi yakni ada di wilayah Rancabolang.

”Rumah Pompa Rancabolang ini dapat mengalirkan air sekitar 150 liter air per detik untuk satu pompanya,” sebutnya.

Secara keseluruhan, melalui data dari DSDABM, hingga saat ini total titik banjir di Kota Bandung ada sebanyak 68 genangan.

Dari sebanyak 68 titik genangan air yang kerap menghantui masyarakat itu, Pemkot Bandung menargetkan upaya dengan membuat 9 kolam retensi, 3.706 buah drumpori, 647 sumur resapan dan 14 rumah pompa untuk meminimalisir banjir.

Dia menjelaskan, dengan upaya dan teknis dari rumah pompa yang dibangun, diyakini tak membutuhkan waktu lama untuk menyurutkan genangan air di wilayah banjir.

”Saya optimis enggak butuh waktu lama menyurutkan banjir. Kedepannya, prinsip parkir dan resapan air akan dilakukan untuk penanganan banjir,” jelasnya.

Dia mengaku, selama 2022, Pemkot Bandung telah meresmikan sedikitnya tiga rumah pompa di wilayah Gedebage, Cingised dan Citarip.

Diketahui, Kolam Retensi Rancabolang yang pembangunannya hasil swadaya masyarakat itu, memiliki luas sekiranya 8.000 meter persegi.

Selain untuk menyerap genangan air yang berpotensi menyebabkan genangan air, kolam retensi tersebut juga bisa menjadi alternatif ruang terbuka hijau bagi masyarakat.

Sementara itu, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menuturkan, secara teori, upaya-upaya yang dilakukan Pemkot Bandung dalam mengatasi banjir ini semestinya berjalan.

”Kalau intensitas hujan tinggi, genangan mungkin akan tetap ada. Tetapi surutnya pun akan cepat, (tidak seperti kejadian banjir di Gedebage),” pungkasnya. (bas)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan