KABUPATEN BOGOR – Angka rata-rata lama sekolah (RLS) di Kabupaten Bogor masih terbilang rendah. Tercatat berada di angka 8,31 tahun. Angka ini masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan angka rata-rata lama sekolah secara nasional, yakni 8,54 tahun. Kecamatan Sukamakmur menjadi salah satu daerah paling rendah dengan angka 6,1 poin.
Camat Sukamakmur, Bakri Hasan menyampaikan, penyebab rendahnya RLS di Kecamatan Sukamakmur dilatarbelakangi awalnya fasilitas pendidikan yang minim. Sekalipun ada, terkendala jarak tempuh.
“Dari usia 25 tahun sampai 58 itu tinggi, orang tuanya banyak yang dulu tidak sekolah. Banyaknya milih pesantren kalau di sini, fasilitas pendidikan juga kurang dan jarak tempuh,” kata Bakri Hasan kepada Jabarekspres.com, Minggu (11/12).
Warga di Kecamatan Sukamakmur juga sebagian mengalami putus sekolah dan hanya dapat menempuh pendidikan sampai lulus sekolah dasar (SD).
“Paling banyak bukan pada usia anak-anak, bukan usia 21 ke bawah, tapi 25 ke atas, itulah yang pendidikannya di bawah,” tambahnya.
Lebih lanjut, kata Bakri Hasan, faktor ekonomi tidak begitu berpengaruh dengan rendahnya RLS di sana, kurangnya perhatian keluarga terhadap pendidikan formal lah yang menjadikan rendahnya RLS tersebut.
“Meski di sini mayoritas petani, dan tidak kurang mampu semua, faktornya warga Sukamakmur belum merasa bahwa pendidikan formal penting, hanya memilih memasukan anaknya ke pesantren untuk mengaji,” bebernya.
Rendahnya RLS di Kecamatan Sukamakmur berdampak pada dunia kerja, tak sedikit warga Sukamakmur berakhir bekerja di tempat wisata.
Kendati demikian, seiring berkembangnya wisata di Sukamakmur sebagai potensi yang dimiliki, peningkatan SDM juga diperlukan salah satunya yakni melanjutkan pendidikan.
“Ke depannya kita akan melakukan kejar paket A,B,C untuk pertama pegawai wisata, karena penting untuk mengurus sertifikasi, dan juga menaikan poin RLS sesuai dengan program Pemkab Bogor yaitu Bogor Cerdas,” terangnya.
Saat ini, sarana pendidikan di Kecamatan Sukamakmur sudah mulai berkembang. Sudah ada sebanyak 30 Sekolah Dasar (SD), 24 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 10 Sekolah Menengah Atas (SMA).
Untuk menangani rendahnya RLS khususnya wilayah Kabupaten Bogor, Dewan Pendidikan membuat program bekerjasama dengan Dinas Pendidikan serta Dinas Budaya dan Wisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor.