BANDUNG – Pasca kejadian bom bunuh diri Astanaanyar Kota Bandung, kini kepolisian melakukan trauma healing kepada para saksi mata yang melihat langsung peristiwa tersebut.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim mengatakan, peristiwa tersebut terjadi saat masyarakat tengah melakukan aktivitas.
“Pasca kejadian bom bunuh diri, kita melihat ada kondisi-kondisi yang terjadi di masyarakat. Jadi untuk menghilangkan rasa trauma atau mungkin rasa kecemasan dengan masyarakat di sekitar TKP, kita melaksanakan trauma healing,” ujar Ibrahim, Jumat 9 Desember 2022.
Ibrahim menambahkan, petugas kepolisian akan melakukan beberapa tahapan, salah satunya mengajak masyarakat untuk melupakan peristiwa tersebut.
“Jadi beberapa anggota menghimpun masyarakat untuk mengajak berbicara, kemudian melakukan pendalaman terkait suasana kebatinan yang dirasakan. Dan juga mengajak mereka melupakan kejadian yang terjadi pada saat kejadian peledakan tersebut,” katanya.
Ia pun berharap metode trauma healing ini dapat membantu masyarakat di sekitar lokasi kejadian untuk dapat melupakan peristiwa tersebut.
“Hal ini (trauma healing) dimaksudkan untuk bisa membantu dan memberikan spirit kembali kepada masyarakat, dan juga mengembalikan kondisi normal di suasana TKP tersebut,” pungkasnya
Untuk diketahui, peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung pada (7/12) kemarin telah mengakibatkan munculnya korban sebanyak 11 orang.
Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo, mengatakan bahwa dari 11 korban tersebut, 10 diantaranya merupakan anggota kepolisian dari Mapolsek Astanaanyar.
“Peristiwa bom bunuh diri yang mengakibatkan pelaku meninggal dunia dan 11 orang lainnya yang terdiri dari 10 Anggota (kepolisian) dan satu masyarakat yang mengalami luka-luka. Bahkan baru saja kita tadi mendapatkan informasi bahwa ada satu anggota (kepolisian) yang kritis lalu meninggal dunia,” ucapnya di Lokasi kejadian, Rabu 7 Desember 2022. (san)