Jabarekspres – Sebanyak 75 Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dari sejumlah Perguruan Tinggi di Indonesia mengikuti ajang ‘Abdidaya 2022‘ yang berlangsung pada 6-11 Desember 2022 mendatang.
Program kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) itu menunjuk IPB University menjadi tuan rumah.
Koordinator Organisasi Kemahasiswaan, Belmawa Ditjen Ditiristek, Kemendikbud Ristek, Dhaniek Wardanie Ratnaningrum menjelaskan, Abdidaya 2022 merupakan bagian program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa).
“Ini adalah program baru rasa lama. Tahun ini Abdidaya digelar di IPB University di bawah koordinasi Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir (Ditmawa-PK),” ungkapnya kepada Jabar Ekspres Kamis, (8/12).
Sebelumnya, sambung dia, PPK Ormawa memiliki program khusus tentang pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa.
Waktu itu dikenal dengan skema Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D).
Namun, pada tahun 2022 Kemendikbud Ristek kembali meracik program pemberdayaan tersebut dengan harapan agar lebih baik dan tujuannya lebih terukur.
Menurutnya, kegiatan tersebut dapat meningkatkan kompetensi softskill mahasiswa dalam hal kepemimpinan.
Tujuan umumnya adalah meningkatkan kinerja dalam memperkuat kapasitas organisasi kemahasiswaan sehingga menjadi organisasi yang kompeten, modern, berkarakter dan cinta tanah air.
Sedangkan tujuan khususnya, kata dia, untuk meningkatkan kapasitas ormawa menjadi organisasi yang berkarakter Pancasila berprinsip bela negara dan menjadi inisiator pembangunan.
“Pada puncak acara Abdidaya 2022, akan ada Anugerah Diktiristek pada 15 Desember 2022 di Jakarta. Kami akan ambil per kategori (dari 14 kategori), tiga terbaik untuk kami nominasikan dan memperoleh Anugerah Diktiristek,” serunya.
Ketua Dewan Juri Abdidaya 2022, Prof Illah Sailah menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa yang akan berkompetisi.
Dia menilai, Abdidaya bukan sebagai ajang lomba tetapi bentuk apresiasi kepada mahasiswa yang sudah bekerja untuk masyarakat.
“Kita ingin menghargai 75 ormawa yang sudah bekerja untuk masyarakat. Kita hanya memilih mana yang paling memberikan manfaat paling besar. Selain manfaat kepada masyarakat, juga manfaat manajerial dari ormawanya,” jelasnya
Guru Besar IPB University itu menambahkan, para reviewer atau evaluator memilih 75 dari 328 ormawa yang sudah diberikan pendanaan.