Jabarekspres.com – Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Bandung Barat Nurul Rasyihan mengatakan jumlah positif HIV AIDS di Kabupaten Bandung Barat mencapai 139 orang dan jumlah test HIV 20.024 orang selama periode Januari-Oktober 2022.
“Ibu hamil 12 kasus, Pasien TB 4 kasus, pasien IMS 4 kasus, Lelaki Suka Lelaki (LSL) 51 kasus, Waria 2 kasus, serta lain-lainya ada 66 kasus,” katanya saat dihubungi, Jumat (2/11).
BACA JUGA: Trik Dapatkan Saldo Dana Gratis Jutaan dari Tokopedia Affiliate
Nurul juga mengatakan, saat ini test untuk test masih menjadi hal yang menakutkan bagi masyarakat, padahal menurutnya bila tidak berperilaku beresiko tidak perlu untuk takut.
“Biasanya karena takut terdeteksi hiv dalam tubuhnya, padahal bilamana tidak berperilaku beresiko, tidak perlu takut untuk test HIV,” jelasnya.
BACA JUGA: Biadab! Kekerasan Perempuan Terjadi di KBB, Korban Disiram Air Keras
Menurutnya, jumlah ini merupakan jumlah yang sudah berhasil didata. Sebab, besar kemungkinan mereka yang sudah tertular HIV masih banyak yang belum melapor.
Nurul mengaku hingga saat ini belum ada obat yang bisa mematikan virusnya. Hanya pola hidup sehat dan obat untuk menekan virus agar tidak berkembang saja baru tersedia.
“Dan dikarenakan saat ini belum ada obat yg bisa mematikan virusnya,” ungkapnya.
BACA JUGA: Belum Terima Dana Program Indonesia Pintar? Begini Cara Cek dan Laporkan Aduannya!
Menurutnya hingga sampai saat ini obat yang ada hanya untuk menekan pertumbuhan virus agar tidak menjadi lebih parah.
Penularan AIDS dan HIV banyak dilakukan dengan berbagai cara di antaranya melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik.
“Obat yang ada saat ini hanya untuk menekan pertumbuhan virus agar tidak menjadi progresif,” bebernya
“Sehingga tidak cepat masuk dalam status AIDS dan umur harapan hidupnya bisa lebih panjang lagi,” jelas Nurul mengakhirinya. (mg1/yan)