BANDUNG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mencatat selama periode bulan November 2022 telah kejadian gempa bumi sebanyak 447 kali di Jawa Barat.
Dari 447 kejadian gempa bumi tersebut, Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu mengatakan rata-rata kedalaman mulai dari 1 – 280 Kilometer (KM).
Selain itu sebanyak 62 lainnya, Teguh menjelaskan bahwa gempa bumi terjadi di laut dan tersebar di sisi selatan Pulau Jawa yang diakibatkan adanya aktivitas sesar aktif dasar laut di Lempeng Eurasia.
“374 kejadian gempa bumi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal dan lima gempa bumi lainnya terjadi di darat akibat subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia,” katanya di Bandung (2/12).
Sementara itu, untuk kekuatannya sendiri teguh menyebut paling besar berada di angka magnitudo 5,6 Sekala Richter (SR) seperti yang telah terjadi di Kabupaten Cianjur. Sedangkan untuk magnitudo terkecil, dia menerangkan berada di angka 1,1 SR.
Kejadian gempa bumi itu merusak terjadi pada tanggal 21 November 2022 pukul 13.21 Wib kedalaman 10 kilometer.
‘’Gempa berkekuatan 5.6 dirasakan juga di Cianjur, Garut, Sukabumi, Cimahi, Lembang, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor, dan Bayah, Rancaekek, Tangerang Selatan, Tangerang, dan DKI Jakarta,” imbuhnya
Maka dengan adanya hal tersebut, Teguh menuturkan bahwa BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik atas banyaknya kejadian gempa bumi selama periode November 2022 kemarin.
“Kami (BMKG) mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” pungkasnya
Untuk diketahui, peristiwa gempa dengan kekuatan 5,6 SR telah terjadi pada Senin (21/11) lalu di Kabupaten Cianjur Jawa barat.
Adanya kejadian tersebut hingga Senin (1/12) kemarin, Tim SAR gabungan mencatat bahwa korban meninggal dunia akibat gempa bumi sebanyak 329 orang.
“Korban meninggal dunia Alhamdulillah kembali ditemukan satu orang di daerah Cicadas desa Cijedil.
Sehingga, jumlah yang meninggal dunia menjadi 329 orang,” ucap Bupati Cianjur, Herman Suherman di pendopo Cianjur secara Virtual, Kamis (1/12) kemarin (san/yan).