Gempa Jerman

 

yea aina

Tuan muda anak menteri/ Kereta khusus borong kelapa/ Relawan bencana layak dipuji/ Bekerja tulus menolong sesama/

 

Jimmy Marta

Kita rindu cerita mas dur/ Siapa pembunuh putri/ Wahai saudaraku warga cianjur/ Segeralah anda bangkit lagi.

 

Leong putu

Mungkin karena kita negara yang amat religius Pak. Sehingga kita tidak berebut hal yang berbau dunia. Kalau ada piala akhirat, Indonesia bisa masuk final.

 

Lukman bin Saleh

Saran untuk yg berwenang menangani korban gempa Cianjur. Jangan melarang warga yg enggan dikumpulkan d titik2 pengungsian besar. Mereka enggan jauh2 dr bekas tempat tinggalnya krn semangatnya untuk melanjutkan hidup masih terjaga. Mereka tdk mau berpangku tangan d tempat pengungsian tanpa bisa berbuat apa2. Gunakan semangat mereka ini sebagai modal utama penanganan. Tinggal bagaimana semangat mereka didukung dg sumber daya. Buat titik2 pengungsian sebanyak mungkin. Agar warga tdk enggan mengungsi. Krn masih bisa bolak balik ke tempat tinggalnya. Mengerjakan apapun yg bisa d kerjakan. Jangan pula melarang relawan menyalurkan bantuan sendiri. Toh pemerintah sendiri sudah mengakui kesulitan menyalurkan bantuan. Relawan itu tinggal dikoordinir. Jadi mitra gotong royong. Buat posko d jalan masuk ke lokasi bencana. D sana relawan d arahkan ke lokasi2 yg sudah d petakan. Agar bantuan bisa merata. Sekalian di siapkan pengawalan. Relawan muda arahkan ke lokasi2 yg lebih sulit aksesnya. Posko ini juga berfungsi menghalau warga yg tdk berkepentingan. Yg berniat datang selfie2. Tanpa membawa bantuan…

 

yea aina

Kalau tembok retak ataupun roboh masih bisa di bangun ulang. Tapi kalau hati istri yang retak disertai langsung kabur, belum cukup ganti rugi 50 juta sekalipun lho Bli…. #penggembira_turut_merusuh

 

Leong putu

 

Masyarakat seperti saya ini, bukannya tidak tahu spek rumah tahan gempa. Bukannya kami tidak mau membuat rumah seperti itu, namun karena kemampuan yang terbatas. Maksudnya : dananya bisanya segitu. Sehingga kami hanya bisa bikin rumah yang seperti itu. Hanya tempat berlindung dari terik dan panas. Hanya sebagai tempat tinggal keluarga. Kalau terjadi bencana gempa ? Ya…kami pasrah. Perbanyak doa saja. Tolong jangan salahkan rumah kami, jika terjadi bencana jadi kuburan buat kami karena strukturnya tidak kuat. Tolong salahkan bencana / gempa buminya karena datangnya tanpa pemberitahuan. Bencana bisa datang kapan saja tanpa dapat diduga. Beberapa tahun lalu, bencana datang ke rumah kami. Siang hari, di hari Sabtu. Bel rumah berbunyi : “ding dong..ding dooong”. Saya dan istri keluar untuk membuka pagar. Ketika pagar dibuka ternyata seorang wanita, cantiiiiiik. Agen Asuransi. Sontak saya menyapa “hay Sisi..pa kabar…?”. Istri langsung masuk rumah. Ambil kunci mobil dan tas berisi pakaian. Tanpa bicara, langsung pergi. Ke rumah orang tuanya. Nah, bencana bisa datang kapan saja. Tanpa bisa kita sangka sangka. Sisi itu panggilan sayang untuk mantan terindah. Nama lengkapnya Dewi Sasmita. Istri saya mengenalnya. Yang saya sesalkan kenapa saya langsung memanggilnya dengan Sisi ? Itu yang menyebabkan terjadinya bencana susulan. Saya harus nyusul istri ke rumah mertua. Untuk istri, saya tidak punya panggilan sayang. #Perusuh_harus terus merusuh.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan