Lima Golongan

Ini pelajaran bagi kita yang juga akan Pemilu dua tahun lagi: janganlah membenci berlebihan pada satu pihak yang tidak disukai. Pun ketika alasannya ras, aliran, suku, atau pun kitab suci. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 21 November 2022: Kumpulan Pengabdi

ALI FAUZI

Warga Muhammadiyah itu terkenal rasional tapi irrasional. Puluhan tahun mereka kumpulkan asset untuk mendirikan fasilitas seperti rumah sakit dan perguruan tinggi. Begitu fasilitas itu kelar, langsung diserahkan ke Muhammadiyah. Nama mereka pun hilang. Yang muncul nama Muhammadiyah. Tapi mereka tidak kapok. Malahan makin lama tambah banyak mereka yang mewakafkan asetnya untuk amal usaha Muhammadiyah.

 

thamrindahlan

Keberkahan Rasulullah Nabi Muhammad SAW digunakan sebaGai NAMA organisasi sosial fokus pada Pendidikan dan Kesehatan. Bisa jadi inilah gambaran organisasi yang menjadi contoh rahmatan lil alamin. Muhammadiyah berhimpun seluruh anggota mengabdikan diri sepenuh hati. Terus terang saya terharu deskripsi diswsy menampilakan bagaimana kehadiran umat di Muktamar dalam satu ungkapan “mereka hanya punya hak gembira.” Berjayslah Muhammadiyah srpanjang masa Pengabdian membangun peradaban manudia mulia.

 

Juve Zhang

Kalau lihat sistem di dunia, yg parlementer itu tak ber darah darah contoh Jepang, Australia, Inggris, PM nya bisa cuma 2 bulan,3 bulan atau 1 bulan saja. Rakyat biasa saja melihat PM datang dan pergi, sistem Presidensial seperti Indonesia, Amerika memang agak sedikit “hangat” apalagi bagi yg “piring nasi” nya dari politik, gak punya usaha yg normal, cuma punya jabatan “politik” tapi duitnya ada terus. Itulah dunia “politik”. Punya partai itu ibarat punya sebuah “PT” dengan omset T. Di Amerika sumber demokrasi orang mau jadi presiden ngamen ke rakyat minta sumbangan. Tak ada pemilik partai yg bagaikan pemilik PT terselubung. Bukan salah demokrasi, bukan salah parlementer, salah cara adopsinya.

 

Pakdhe joyo Kertomas

Saya termasuk penggembira muktamar yang gembira. Dapur umum gratis selalu ngebul. Siapapun yg datang silahkan ambil. Cukup nulis nama alamat dan ttd. Kadang nasbung plus esteh. Kadang prasmanan. 3 x sehari. Selama 3 hari. Full. Jadi selama 3 hari saya gembira. Kata panitya sehari masak berasnya 3.5 kw. Anehnya lagi ndak ada uyuk2an atau rebutan karena takut tidak kebagian. Semua tertib di lokasi makan gratis. Bahkan dari propinsi cak dakelan nyumbang puluhan ribu porsi Bakso. Semua tertib. Rapi. Dan bersih. Ternyata orang Indonesia bisa tertib. Bukan hanya perusuh Disway doang yg bisa tertib

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan