Jabarekspres.com –Sejauh ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat (BPBD Jabar) dan Tim SAR serta timgabungan lainnya masih melakukan proses evakuasi dan asesmen korban gempa di Kabupaten Cianjur.
Humas BPBD Jabar, Andri mengungkapkan, berdasarkan surat Tanggap Darurat yang diterbitkan oleh Bupati Cianjur, Herman Suherman per tanggal 21 November 2022 Kemarin, pelaksanaan tanggapan darurat akan dilakukan hingga satu bulan ke depan.
”Kita di BPBD Jabar mendukung dan melakukan pendampingan di Kabupaten Cianjur. Saat ini kita masih focus evakuasi dan asesmen. Bahkan kami disini juga membuka posko di pendopo Kabupaten Cianjur,” katanya saat dikonfirmasi Selasa 22 November 2022.
Sejauh ini jumlah personil BPBD Jabar yang diterjunkan langsung untuk membantu proses evakuasi berjumlah 40 orang. ”BPBD Jabar juga kini tengah membuka pendaftaran bagi masyarakat umum yang ingin membantu dalam proses evakuasi,” terangnya.
Dia menjelaskan, bagi siapa saja yang ingin membantu korban gempa Cianjur dan ingin menjadi relawan dipersilahkan untuk mendatangi pendopo Pemkab Cianjur.
”Nanti di sana (pendopo) didata dan dilihat keahliannya seperti apa dan nanti akan ditempatkan dimana. Tapi sampai saat ini itu masih dilakukan pendataan untuk relawan-relawan yang ingin bergabung,” bebernya.
Dia menegaskan jika sampai saat ini pihaknya masih fokus kepada evakuasi dan asesmen (korban). ”Karena kemarin, ada beberapa jalan lintas di beberapa desa yang terdampak. Jadi sekarang masih dilakukan evakuasi dan asesmen,” pungkasnya.
Sebelumnya atau pada pukul 11.00 WIB tercatat korban meninggal akibat gempa sebanyak 103 orang.
Selain korban jiwa, BPBD juga mencatat ada sebanyak 377 orang mengalami luka-luka dan ribuan jiwa mengungsi.
”Untuk data korban yang meninggal saat ini (Selasa, 22/11) per jam 11.00 WIB itu, ada 103, yang luka-luka itu ada 377 orang, dan pengungsi ada 7.060 jiwa,” kata Andri. (San)