Jabarekspres.com –Di Kabupaten Bandung Barat kehadiran lapangan sepak bola menjadi sebuah barang langka. Hanya sebagian desa di tiap kecamatan yang memiliki aset lapangan sepak bola.
”Saya masih menemukan ketika ada turnamen, karena gak ada lapang akhirnya pakai area persawahan dan itu pun bisa dilakukan ketika musim kemarau,” ucap Ketua Askab PSSI KBB, Aep Nurdin, Kamis 17 November 2022
Melihat kondisi itu, Aep menilai, perlu ada penguatan pembinaan serta infrastruktur persepakbolaan di Bandung Barat, hingga kedepan ada lapang sepak bola di setiap desa atau kecamatan.
Anggota DPRD Jawa Barat Fraksi PKS ini mengaku, beberapa waktu lalu saat melakukan reses sempat bertemu dengan klub sepak bola di Kecamatan Cihampelas, KBB.
”Geliatnya sudah cukup baik dengan berdirinya klub-klub sepak bola yang berawal dari hobi. Itu harus didukung pemerintah,” bebernya.
Menurutnya, semangat tersebut harus terus dikembangkan hingga bisa melahirkan klub sepak bola yang mandiri.
Untuk mengembangkan persepakbolaan di KBB, lanjutnya, harus sering diadakan turnamen atau kompetisi agar dapat menjaring bibit muda pesepakbola yang bisa diorbitkan ke tingkat regional ataupun nasional.
”Banyak masukan yang diterima ketika turun bertemu pegiat sepak bola, itu jadi masukan berharga untuk memajukan sepak bola di KBB,” tuturnya
Dia menyebutkan, ada dua hal penting yang perlu dilakukan untuk penguatan persepakbolaan KBB. Pertama, penguatan pembinaan klub-klub sepak bola yang berada di desa.
Pembinaan tersebut di antaranya terkait dengan penataan manajemen klub, pembinaan pemain, dan pelatihan wasit. Juga penguatan infrastruktur olahraga sepak bola.
”Seperti di Kecamatan Cihampelas misalnya, hanya beberapa desa yang memiliki aset lapang sepak bola. Selebihnya ada desa yang tidak memiliki aset lapang, sehingga itu jadi salah satu kendala ketika akan menggelar turnamen,” pungkasnya. (mg1)