Varian XBB Mengancam, Disdik KBB Minta Sekolah Terapkan Prokes Ketat!  

BANDUNG BARAT – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) meminta para siswa untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) secara ketat seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19 secara nasional. Hal itu setelah munculnya tiga subvarian baru yakni BA2.75, XBB, serta BQ1.

 

Jawa Barat adalah salah satu provinsi dengan penambahan kasus harian terbanyak setelah DKI Jakarta, yaitu sebanyak 1.013 kasus baru.

Kepala Disdik KBB, Asep Dendih menyatakan, agar tak terjadinya klaster sekolah, maka dibutuhkan kewaspadaan seperti memperketat prokes.

 

 

“Sekolah tetap diminta menjalankan protokol kesehatan seperti yang sudah dijalankan selama ini. Tidak boleh kendur atau lalai, apalagi sekarang tren kasusnya secara nasional mulai ada peningkatan lagi,” katanya, Rabu (16/11).

 

Asep menambahkan, aturan penerapan prokes di lingkungan sekolah masih belum dicabut. Semua sekolah harus tetap menjalankan prokes sesuai yang ditetapkan pemerintah. Seperti menyediakan tempat mencuci tangan, menyiapkan handsanitizer dan memakai masker.

 

Selain itu, menjaga jarak di sekolah masih harus tetap dilakukan serta menghindari kerumunan. Jangan sampai guru maupun siswa lupa menerapkan prokes ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar, karena merasa bahwa kasus Covid-19 sudah melandai.

 

“Di ruangan sekolah siswa tetap harus memakai masker, kalau ada yang tidak menerapkan prokes, guru berhak untuk mengingatkan,” ungkapnya.

 

Sampai saat ini, tidak ada temuan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah yang ada di KBB. Padahal, menurutnya jumlah sekolah di Kabupaten Bandung Barat cukup banyak, di tingkat SD ada sebanyak 678 negeri dan swasta. Di tingkat SMP ada 67 negeri serta 120 swasta. Aktivitas belajar tatap muka 100% sudah diberlakukan sejak awal tahun lalu.

 

“Kami mengimbau sekolah agar tidak lengah, jalankan prokes secara disiplin sehingga tidak ada kasus siswa yang terpapar Covid-19. Selama ini pun di KBB untuk di lingkungan sekolah masih nihil kasus, itu berkat kedisiplinan sekolah, tenaga pendidik, siswa, dan orang tua dalam menjalankan prokes,’’ ungkapnya. (mg1/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan