“Kerabat saya menelepon saya, mereka tahu saya bekerja di stiklal. Saya meyakinkan mereka,” katanya kepada Reuters.
Rekaman CCTV dari saat serangan yang didistribusikan oleh Reuters, menunjukkan puluhan pejalan kaki di titik ramai mencari perlindungan di antara bangku beton dan toko-toko di sekitarnya.
Saat asap menghilang, setidaknya empat mayat tergeletak di tanah sementara orang-orang yang terjatuh berusaha bangkit dan melarikan diri.
Turki dilanda serangkaian pemboman mematikan antara 2015 dan 2017 oleh ISIS dan kelompok-kelompok Kurdi yang dilarang.
Termasuk serangan bom bunuh diri di jalan yang sama pada 19 Maret 2016, yang menewaskan lima orang dan melukai 36 lainnya.
Pada bulan Januari 2022, seorang pembom bunuh diri di distrik Sultanahmet yang menewaskan 13 orang.
Pada bulan Juni, para penyerang bersenjatakan senjata otomatis dan sabuk bahan peledak menyerang pintu masuk bandara Atatürk Istanbul, menewaskan 45 orang selain para penyerang dan melukai lebih dari 230 orang. (Fin-red)