Kebakaran di Kota Bandung Lambat Penanganan, Ini Penyebabnya!

BANDUNG – Banyaknya hidran tak berfungsi di Kota Bandung menyebabkan penanganan kebakaran terganggu dan cenderung terlambat. Lalapan api besar pun tak mampu dihindari. Padahal, Pemkot Bandung memiliki personel pemadam kebakaran yang mumpuni dan jumlahnya tidak sedikit.

Misalnya yang terbaru, kebakaran telah menghanguskan puluhan kios Pasar Caringin, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Kamis 10 November 2022 dini hari. Kebakaran di lokasi tersebut baru lima jam kemudian api bisa dipadamkan.

Sebelumnya juga terjadi kobaran api yang menghanguskan Gedung Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) di area Balai Kota Bandung, Senin 7 November 2022. Kebakaran di lokasi ini baru 3,5 jam kemudian kobaran api berhasil dipadamkan.

Bahkan, saat kebakaran Gedung Bappelitbang ini, Wali Kota Bandung Yana Mulyana sedang melangsungkan rapat koordinasi yang sifatnya urgensi dan harus dihentikan.

Lambatnya penaganan kebakaran itu diduga banyaknya hydrant yang ada dalam kondisi tak berfungsi. Padahal, keberadaan hydrant tersebut bisa mempercepat kerja petugas pemadam kebakaran.

Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Iwan Sumarna mengungkapkan, dari ratusan hydrant yang ada, hanya ada empat hydrant yang berfungsi.

Iwan menuturkan, keempat hydrant tersebut di antaranya berada di sekitar Jalan Cikapayang-Dago, Supratman, Kordon, dan Kiaracondong.

“Tapi ada solusi, kami tidak bisa hanya mengandalkan hydrant. Kami sudah ada mobil  pemadam kebakaran di mana ada air, di mana ada sungai, itu bisa kita ambil,” jelas Iwan di kantornya, baru-baru ini.

Kebakaran di Kota Bandung Manfaatkan Hydrant yang Ada

Kendati demikian, dirinya mengaku, bagaimana pun ketersediaan hydrant amat penting. Minimal, kata Iwan, benda yang menyimpan persediaan air bagi petugas pemadam kebakaran itu, harus berfungsi di setiap kecamatan.

“Idealnya paling tidak ada satu hydrant per kecamatan. Semoga secara bertahap itu bisa diadakan. Tapi tetap kami bisa maksimalkan empat hydrant itu untuk saat ini,” ujar Iwan.

Adapun pada 2023 tahun depan, Iwan menegaskan, pihaknya bakal terus menggencarkan perbaikan fasilitas tersebut. “Kami mapping permasalahannya apa dan akan berkunjung ke PDAM untuk mencari solusi terbaik,” pungkasnya. (zar/tur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan