Jabareskpres.com, BOGOR – Diskominfo Kabupaten Bogor memberikan sebanyak 144.232 bantuan Set Top Box (STB) untuk warga yang tidak mampu.
Sayangnya, pemberian STB tersebut gagal distribusikan. Pasalnya, terdapat data tidak valid dilapangan. Seperti sudah meninggal dan berpindah rumah.
Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor mencatat, pada tahun 2021 jumlah penduduk miskin mengalami kenaikan. Dari 465,67 pada tahun 2020 naik menjadi 491,24 ribu jiwa pada tahun 2021.
Jika dilihat dari data warga miskin yang dikeluarkan oleh BPS kabupaten Bogor, tentunya pendistribusian alat untuk menonton TV digital tersebut tidaklah memadai.
Menanggapi hal tersebut, Kadiskominfo Kabupaten Bogor Bayu Ramawanto mengaku tidak mengetahui secara detail berapa banyak data warga yang menerima STB.
Dirinya mengaku hanya sebatas menyosialisasikan dan mengarahkan pihak ketiga yang ditunjuk pemerintah pusat.
“Kalo data detail saya kurang tahu berapa nya yah, yang pasti kami hanya mensosialisasikan dan mengarahkan saja agar sesuai target, kan hanya kategori masyarakat yang tidak mampu saja yang dikasih,” kata Bayu kepada JabarEkspres.com, Selasa 8 November 2022.
Terkait STB yang gagal tersalurkan, Diskominfo Kabupaten Bogor akan melakukan evaluasi bersama pihak ketiga yang ditunjuk oleh pemerintah pusat agar STB tersebut dapat kembali tersalurkan.
“Tentu kami akan evaluasi, terkait dengan data yang sudah meninggal atau pindah rumah, nantinya akan dicarikan solusi, apakah akan diberikan kepada yang lain atau bagaimana,”lanjutnya.
Sebelumnya, pemerintah telah memberhentikan siaran TV analog dan beralih ke TV digital pada Rabu 2 November 2022 lalu.
Hal ini pun banyak dikeluhkan oleh masyarakat kabupaten Bogor terkait harga STB yang makin meroket.
“Banyak yang ngeluh harga STB mahal, padahal kami sudah melakukan sosialisasi, kan harga mahal itu tergantung dari kualitas STB itu sendiri,” tambahnya.
Mantan Kabag Pemerintahan itu, berharap program bantuan STB dari pemerintah pusat dapat terus berlanjut diberikan kepada masyarakat kategori miskin.
“Saya berharap ini dapat dilanjutkan dengan data yang akurat, sehinga penyaluran dapat benar-benar diterima oleh masyarakat yang kurang mampu,” tungkasnya.
Sementara itu, Sahrudin (47) seorang warga Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor mengeluhkan saluran tv analog nya tiba-tiba mati, sehingga dirinya tidak bisa menonton TV.