JABAR EKSPRES – Anda bisa mengikuti link ujian tes depresi gratis terbaru 2022 melalui google form untuk mengukur seberapa tingkat depresimu.
Setiap individu pasti pernah setidaknya satu kali dalam hidupnya mengalami stress yang berkepanjangan hingga terkena depresi.
Individu yang mengalami depresi cenderung merasa sedih dan kehilangan minat untuk melakukan aktivitas yang biasa dilakukan. Anda bisa mengetahuinya melalui Link ujian tes depresi.
Depresi adalah gangguan mental yang mempengaruhi perasaan, cara berpikir dan cara bertindak seseorang. Anda bisa mengetahui tingkat depresi setelah mengikuti link ujian tes depresi yang telah kami sediakan di artikel ini.
Depresi juga bisa diartikan gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam hingga kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai. Link ujian tes depresi bisa Anda ikuti setelah membaca artikel.
Jika dibiarkan terus berlanjut dan tidak mendapatkan penanganan dengan benar, depresi dapat menyebabkan terjadinya penurunan produktifitas kerja, gangguan hubungan sosial, hingga munculnya keinginan untuk bunuh diri atau suicide thought.
Menurut penelitian, tercatat lebih banyak wanita dibandingkan pria yang didiagnosis mengidap gangguan mental ini, tetapi wanita lebih cenderung segera mencari pengobatan.
Berbeda dengan usia muda, depresi yang dialami oleh orang-orang di usia paruh baya atau orang dewasa dapat terjadi bersamaan dengan penyakit medis serius lainnya. Contohnya seperti diabetes, kanker, penyakit jantung, dan penyakit Parkinson.
Melansir dari laman Halodoc.com, depresi umumnya terjadi pada orang-orang di rentang usia 20 hingga 30-an, meski semua rentang usia juga memiliki risiko tersendiri sesuai dengan kondisi mental masing-masing.
Penyakit kronis tersebut sering kali menjadi lebih buruk ketika depresi hadir. Terkadang obat yang diminum untuk penyakit fisik ini dapat menyebabkan efek samping yang berkontribusi pada depresi.
Beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya depresi, antara lain:
- Memiliki riwayat gangguan kesehatan mental pada keluarga.
- Menyalahgunakan alkohol atau obat terlarang.
- Memiliki ciri kepribadian tertentu, seperti rendah diri, terlalu keras dalam menilai diri sendiri, pesimis, atau terlalu bergantung kepada orang lain.
- Mengidap penyakit kronis atau serius, seperti gangguan hormon tiroid, cedera kepala, HIV/AIDS, diabetes, kanker, stroke, nyeri kronis, atau penyakit jantung.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti beberapa obat tekanan darah tinggi atau obat tidur.
- Mengalami kejadian traumatik, seperti kekerasan seksual, kematian, kehilangan orang yang dicintai, atau masalah keuangan.